Tolak Proyek PLTP, Warga Baturaden Mandi Bersama di Sungai Keruh

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 15 Desember 2017 | 15:29 WIB
Tolak Proyek PLTP, Warga Baturaden Mandi Bersama di Sungai Keruh
Rakyat yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Slamet, menggelar aksi mandi dan mencuci pakaian di Kali Prukut, Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, yang airnya keruh karena proyek pembangunan PLTP Baturaden, Jumat (15/12/2017). [dok.Aliansi Selamatkan Slamet]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

PLTP Baturaden adalah proyek Strategis Nasional percepatan pembangunan energy 35.000 Megawatt dengan nilai USD880 Juta. PLTP Baturaden ditargetkan memproduksi listrik sebesar 220 Megawatt, dengan tahapan 110 Megawatt pada tahun 2017, tahap dua 77 Megawatt pada 2019 dan 44 Megawatt pada 2021.

”Listrik yang dihasilkan direncanakan untuk menambah pasokan Listrik di Jawa, Bali, Madura dan salah satunya untuk menopang kebutuhan listrik New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA), di mana proyek NYIA juga mendapat tentangan keras karena telah merampas tanah rakyat Kulonprogo, Yogyakarta.”

Untuk diketahui, 26 ormas yang tergabung dalam ”Aliansi Selamatkan Slamet” itu terdiri dari, AGRA; Front Perjuangan Rakyat (FPR); Front Mahasiswa Nasional (FMN); Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI); dan Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI).

Selanjutnya, Pemuda Baru Indonesia (PEMBARU Indonesia); Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND); Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia (KABAR BUMI); Institute for National and Democracy Studies (INDIES); International League of Peoples Struggle – Indonesia (ILPS); Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI); Front Nahdiyyin Untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA); dan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI).

Baca Juga: Ini Aneka Promo yang Ditawarkan Green Pramuka City

Seterusnya, Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI); Konfederasi Serikat Nasional (KSN-Jawa Timur); Indonesia For Global Justice (IGJ); Lembaga Bantuan Hukum (LBH-Yogyakarta); Lembaga study dan Advokasi Masyarakat (ELSAM); Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI);  dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia-Jawa Barat (WALHI-JABAR).

Aliansi itu juga beranggotakan organisasi Cilongok Bersatu -Banyumas (CIBER)-Jakarta; Persatuan Buruh Migran Indonesia (ATKI-Hong Kong); Persatuan Buruh Migran Indonesia Tolak Overcharging (PILAR-Hong Kong); Asosiasi Buruh Migran Indonesia Progresif (ABP-Hong Kong); Gabungan Migran Muslim Indonesia (GAMMI-Hong Kong); dan Asian Peasant Coalition (APC).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI