Israel Masih Tahan Bocah Palestina yang Jadi Ikon Baru Perlawanan

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 14 Desember 2017 | 20:43 WIB
Israel Masih Tahan Bocah Palestina yang Jadi Ikon Baru Perlawanan
Fawzi al-Junaidi, bocah berusia 16 tahun warga Palestina, yang menjadi simbol perlawanan atas deklarasi Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (Anadolu Agency/Wisam Hashlamoun)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Israel memperpanjang masa penahanan remaja Palestina berusia 16 tahun, Fawzi al-Junaidi, yang menjadi ikon baru perlawanan terhadap penjajahan Israel, setelah fotonya tengah digelandang militer zionis menyebar.

Fawzi menjadi simbol protes warga Palestina maupun negara lain terhadap keputusan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Pengadilan militer di Israel, seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (14/12/2017), memperpanjang masa tahanan Fawzi al-Juneidi hingga Senin (18/12) pekan depan.

Al-Juneidi berkali-kali dipukuli, ditendang, dan diseret oleh tentara Israel di kota Hebron, Tepi Barat pada Kamis (7/12) pekan lalu.

Baca Juga: 92 Persen Kebutuhan Alat Kesehatan Masih Impor

Kemudian Al-Juneidi dibawa ke Penjara Militer Ofer di Israel dengan mata ditutup kain.

Seusai persidangan, paman pemuda ini, Rashad al-Juneidi kepada Anadolu Agency mengatakan bahwa keponakannya dituduh “melempar batu kepada tentara”.

Rashad menjelaskan, bahwa pengadilan memutuskan untuk menunda persidangan dan tetap menahan keponakannya di penjara militer hingga Senin.

"Keponakan saya menolak tuduhan jaksa bahwa dia telah melempar batu ke tentara Israel. Dia bilang dia keluar untuk memenuhi beberapa kebutuhan keluarganya dan terjebak di tengah kejadian," kata sang paman.

Rashad mengatakan, dalam persidangan keponakannya juga mengungkapkan bahwa sejumlah tentara menghadang dan menutup matanya saat dia mencoba melarikan diri dari bom suara dan lokasi kejadian.

Baca Juga: Penguin Purba Rupanya Bertubuh Raksasa, Saingi Manusia

Al-Juneidi akan kembali menghadap hakim militer pada Senin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI