Fawzi, Bocah Palestina Ini Simbol Baru Aksi Perlawanan Yerusalem

Reza Gunadha
Fawzi, Bocah Palestina Ini Simbol Baru Aksi Perlawanan Yerusalem
Fawzi al-Junaidi, bocah berusia 16 tahun warga Palestina, yang menjadi simbol perlawanan atas deklarasi Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (Anadolu Agency/Wisam Hashlamoun)

Fawzi dipukuli, diinjak, dan diseret dengan mata tertutup kain oleh belasan tentara Israel.

Suara.com - Remaja Palestina Fawzi al-Juneidi menjadi simbol protes melawan keputusan Presiden AS Donald Trump pekan lalu untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Al-Juneidi, 16 tahun, ditahan pada Kamis saat kerusuhan pecah di Hebron, sebuah kota di Tepi Barat (Al-Khalil) dan diseret dengan mata tertutup kain oleh belasan tentara Israel.

Kepada Anadolu Agency, paman pemuda ini, Rashad al-Juneidi, berkata keponakannya “tak sengaja” digelandang oleh tentara saat sedang berbelanja untuk keluarganya.

Baca Juga: Donald Trump Bakal 'Babat Habis' Imigran Ilegal

“Dia parah dipukuli dan ditahan oleh tantara Israel,” kata sang paman, Rabu (13/12/2017).

Al-Juneidi menambahkan, keponakannya adalah pencari nafkah utama bagi tujuh anggota keluarganya.

“Dia harus putus sekolah dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” dia menambahkan.

Saat ditemui Anadolu Agency pada Senin (11/12) awal pekan ini, paman al-Juneidi berkata masa tahanan keponakannya diperpanjang selama tiga hari oleh pengadilan di Penjara Militer Ofer, Israel. Dia dijadwalkan bersidang lagi pada Kamis depan.

Dipukuli dan diinjak-injak

Baca Juga: 'Tak Akan Mundur Sejengkal Pun' Iran Buka Peluang Berunding dengan Donald Trump

Wesa mal-Hashlamon, fotografer Anadolu Agency yang mengambil gambar penahanan al-Juneidi dengan kamera berkata pasukan tentara Israel sedang menangkapi para remaja yang melakukan protes sambil melempari batu di kota Hebron.