Suara.com - Presiden Joko Widodo bersama rombongan tiba di Tanah Air usai kunjungannya ke Istanbul, Turki, Rabu (14/12/2017) siang. Di sana, Jokowi mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTTLB) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membicarakan persoalan terkait Palestina.
Jokowi tiba sekitar pukul 12.30 WIB di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kepala Negara dengan didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberikan keterangan pers.
Selain itu, tampak pula menyambut kedatangan Presiden dan Ibu Negara, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Ade Supandi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam keterangan persnya, Jokowi berharap agar pertemuan tersebut menghasilkan tindakan nyata dan berharap negara-negara anggota OKI dapat mengupayakan perjuangan yang lebih dalam merespons situasi Palestina di Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga: Usai Hadiri KTT LB OKI, Jokowi Kembali Ke Tanah Air
"Di Dewan Keamanan PBB, negara-negara OKI harus dapat memastikan adanya pertemuan open debate mengenai situasi di Palestina," kata dia.
Selain itu, Jokowi juga menyerukan agar negara-negara anggota OKI mendukung penuh upaya Palestina untuk mendapatkan status keanggotaan di sejumlah organisasi internasional. Dalam hal ini, negara-negara anggota OKI diharapkan untuk memulai lobi kepada negara-negara lain.
"Anggota OKI juga harus mendukung setiap pencalonan Palestina dalam keanggotaan di berbagai organisasi internasional dan negara OKI harus memulai lobi dukungan kepada negara-negara gerakan nonblok," ujar dia.
Jokowi menjelaskan bahwa KTT LB OKI yang dilaksanakan pada Rabu kemarin itu menghasilkan sejumlah kesepakatan.
"Pertama, menghasilkan resolusi OKI mengenai Al-Aqsa. Kedua, menghasilkan komunike final OKI, dan yang ketiga menghasilkan deklarasi Istanbul," kata dia.
Baca Juga: Ini 6 Rekomendasi Jokowi ke OKI soal Kedudukan Yerusalem