Suara.com - Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan tak lama lagi pihaknya akan melakukan rapat pleno untuk membahas posisi Ketua DPR yang sudah ditinggalkan oleh Setya Novanto.
"Insya Allah nanti setelah Munas kita akan melakukan rapat pleno untuk menentukan daripada Ketua DPR RI," kata Nurdin di DPP Partai Golkar Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (14/12/2017).
Menurut Nurdin, di kalangan para pengurus DPP Partai Golkar terdapat dua nama yang mencuat, yakni Bambang Soesatyo dan Aziz Syamsudin. Keduanya dinilai sama-sama memiliki kompetensi dan kapabilitas untuk menduduki kursi Ketua DPR.
Mengenai surat pengunduran diri serta penunjukan Aziz sebagai Ketua DPR oleh Novanto, kata Nurdin itu masih akan dibicarakan di dalam rapat pleno pasca Munaslub untuk pengukuhan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang baru.
Baca Juga: Jadi Ketua Umum, Golkar Harap Airlangga Tak Mundur dari Kabinet
"Karena ini sekarang ke depan harus melalui rapat pleno, karena itu aturan daripada Partai Golkar," ujar Nurdin.
Ia mengatakan, pasca Munaslub tak hanya jabatan Ketua DPR yang akan dibahas dalam rapat pleno, tetapi juga hal-hal lain yang sifatnya sangat strategis.
"Setelah Munas kita akan menggelar rapat pleno untuk menentukan jabatan Ketua DPR, termasuk mungkin nanti jabatan-jabatan lainnya seperti ada duta besar dan sebagainya, tidak hanya Ketua DPR," tutur Nurdin.
"Tapi nanti ke depan setiap keputusan strategis harus lewat pleno dan dikonsultasikan dengan Ketua Dewan Pembina," Nurdin menambahkan.
Untuk diketahui, Ketua Umum Partai Golkar kini dijabat oleh Airlangga. Penunjukan Menteri Perindustrian sebagai pengganti Setya Novanto dilakukan melalui rapat pleno DPP Partai Golkar yang digelar pada hari Rabu (13/12/2017) malam.
Baca Juga: Jadi Ketum Golkar Baru, Airlangga: Tak Boleh Ada Faksi-Faksi
Airlangga akan dikukuhkan sebagai Ketua Umum definitif dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa yang akan digelar pada tanggal 18-19 Desember 2017.