Uji Coba Tiga Bulan
Uji coba program OK Otrip akan dilaksanakan selama tiga bulan, terhitung mulai pertengahan Januari 2018 hingga April 2018. Sistem One Man One Ticket ini akan diimplementasikan di seluru halte Transjakarta mulai 22 Desember 2017.
Uji coba dilakukan di empat wilayah kota administrasi Provinsi DKI Jakarta, yakni di kawasan Jelambar, Jakarta Barat; kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur; kawasan Warakas, Jakarta Utara; kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Keempat kawasan tersebut dipilih karena merupakan kawasan padat penduduk yang belum terjangkau oleh layanan angkutan umum.
Baca Juga: PN Jaksel Percepat Pembacaan Putusan Praperadilan Novanto
Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Andri Yansyah menerangkan, selama uji coba pelanggan hanya dikenakan tarif 3.500 rupiah.
"Diskon 30 persen. Apabila pelanggan keluar rumah menggunakan angkutan kecil Rp0 rupiah, setelah naik Transjakarta baru kena 3.500 rupiah," kata Andri.
Andri menargetkan seluruh rute terintegrasi dengan program Ok Otrip pada tahun 2020.
"Pada tahun 2020 seluruh rute di 287 trayek akan terintegrasi dengan Transjakarta," kata Andri.
Ia menjelaskan, dengan program ini masyarakat nantinya diuntungkan saat berpergian. Andri mencontohkan masyarakat yang selama ini menggunakan angkot kecil dieknakan tarif Rp3.000, dilanjutkan menggunkan metro mini Rp3.500, bus Transjakart Rp3.500 dan metromini Rp3.500. Jika ditotal untuk satu kali perjalanan masyarakat harus mengeluarkan Rp13.500.
Baca Juga: Sarang Narkoba, 150 Polisi Gerebek Kampung Warga Peninggaran
Dengan Ok Otrip, masyarakat yang menggunakan angkot kecil Rp3.000, bus metromini Rp3,000, bus Transjakarta Rp0 rupiah, dan metromini Rp0 rupiah. Jika ditotal masyarakat hanya mengeluarkan uang Rp5.000 untuk satu kali perjalanan dengan durasi tiga jam.