Ojek Online Diintimidasi Sopir Angkot yang Mogok Massal di Medan

Kamis, 14 Desember 2017 | 02:12 WIB
Ojek Online Diintimidasi Sopir Angkot yang Mogok Massal di Medan
Ratusan driver Gojek Jabodetabek berunjuk rasa dengan melakukan longmarch dari pintu masuk IRTI Monas menuju ke Kementerian Perhubungan dan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/11).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan pengemudi ojek online mendatangi kantor Polrestabes Medan, Rabu (13/12/2017). Mereka protes karena beberapa rekannya diintimidasi sopir angkutan umum yang melakukan aksi mogok masal.

"Kedatangan mereka ingin mengadukan mengenai tindakan sopir angkot yang ditenggarai melakukan ancaman terhadap pengemudi ojek jenis Grab dan Gojek di Jembatan Layang Simpang Pos Jalan Jamin Ginting Medan," kata Hendra (30) salah seorang pengemudi ojek online, di Polrestabes Medan.

Para pengemudi Grab dan Gojek mendapatkan tindak kekerasan di sejumlah lokasi, yakni di Simpang Selayang Medan hingga kawasan Tembung.

"Aksi kekerasan yang dilakukan supir angkot membuat resah pengemudi ojek online," ujar Hendra.

Baca Juga: Endingnya Sedih! Kisah Cinta Driver Gojek Ini Mengenaskan

Para pengemudi ojek tersebut, minta perlindungan ke Polrestabes Medan. Sementara itu, pengemudi ojek lainnya, Taufik Hidayat mengaku, dirinya juga terkena "sweeping" (penyisiran) yang dilakukan sopir angkot, ketika sedang mengantarkan penumpangnya di kawasan Simpang Pos Jalan Jamin Ginting Medan.

Taufik kehilangan jaket Grab miliknya, karena diambil secara paksa oleh pelaku.

"Selain itu, helm miliknya juga dibuang oleh dua orang pelaku," kata Taufik.

Sementara, Petugas SPKT Polrestabes Medan Ipda P Pangaribuan yang menerima pengaduan pengemudi ojek online menyampaikan terima kasih, karena telah membuat laporan ke polisi.

"Sudah tepat datang ke Polrestabes Medan untuk menyampaikan kejadian tersebut.Dan laporan tersebut akan disampaikan nantinya kepada pimpinan," ujar dia.

Baca Juga: Cerita Pengemudi Gojek, Saksi Penembakan Dokter Letty

Pangaribuan mengatakan, tidak perlu merasa takut, dan kalau ada kejadian segera laporkan ke polisi.

Usai menyampaikan laporan tertulis, para pengemudi ojek berharap kepada Polrestabes Medan dapat mengusut tindakan anarkis yang dilakukan sopir angkot terkait aksi demo tersebut.

Pantauan di Polrestabes Medan, akibat kedatangan ratusan mengemudi ojek online tersebut, arus lalu lintas di depan Polrestabes sempat mengalami kemacetan panjang. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI