Suara.com - Pemerintah lewat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan penghargaan kepada 286 atlet legenda olahraga yang telah mempersembahkan prestasi internasional kepada Republik Indonesia.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi didampingi Menpora periode 1993-1998 Hayono Isman dalam sebuah acara bertajuk Anugerah Legenda Olahraga Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Adapun ke-286 legenda olahraga itu berasal dari 26 cabang olahraga yaitu anggar (tiga orang), atletik (12 orang), angkat Besi (enam orang), bina raga (dua orang), bulu tangkis (44 orang), balap sepeda (lima orang), Basket (empat orang), bridge (tujuh), catur (dua orang), dayung (17 orang), judo (12 orang), karate (delapan orang), menembak (tiga orang), pencak silat (21 orang), panahan (empat orang), renang (tujuh orang), sepak bola (54 orang), selancar (satu orang), senam (empat orang), sepak takraw (dua orang), tenis (11 orang), tenis meja (11 orang), tinju (enam orang), voli (36 orang), paralimpiade (dua orang) dan pebalap (dua orang).
Syarat penerima anugerah itu adalah berusia minimal 45 tahun ke atas dan memiliki prestasi internasional.
Penghargaan itu sendiri diberikan dalam bentuk piagam penghargaan dan uang senilai Rp40 juta seperti dari bulu tangkis Rudi Hartono, Tan Joe Hok, Yayuk Basuki, Yustedjo Tarik, Elfira Nasution, Oka Sulaksana dan Robby Darwis.
"Saya tidak bisa berkata apa-apa, saya bahkan susah membaca teks pidato ini karena menurut saya perjuangan, pengorbanan dan ketulusan para legenda ini tidak bisa diukur dengan apapun. Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan semua jajaran pemerintah berterima kasih kepada anda semua atas dedikasi luar biasa anda semua yang demi mengangkat martabat bangsa," kata Menpora Imam Nahrawi dalam sambutannya di hadapan para atlet aegenda Indonesia.
Imam pun sedikit berkisah tentang masa kecilnya di Jawa Timur, di mana ketika itu dia menyaksikan atlet seperti Tan Joe Hok, Liem Swie King bertanding melalui televisi hitam putih.
Ketika itu Imam yang masih anak-anak turut "deg-degan" melihat perjuangan para olahragawan Indonesia.
"Saya waktu itu hanya bisa berdoa supaya mereka menang karena di pundak merekalah terletak harkat martabat bangsa," tutur dia.
Sebagai bentuk penghormatan lain kepada para legenda olahraga Indonesia, Imam Nahrawi pun menginstruksikan agar para legenda turut ditampilkan di pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 di Indonesia demi menyemangati para atlet muda.
Penghargaan pemerintah kepada para legenda olahraga Indonesia disambut baik oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang juga legenda catur Utut Adianto.
"Saya sebagai atlet mengucapkan terima kasih," tutur Utut. (Antara)