Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Dewan Tingkat I Jawa Barat Partai Golkar, Dedi Mulyadi mengusulkan Ketua DPR pengganti Setya Novanto perlu menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Terutama dari kader Golkar.
Alasannya uji kelayakan bagi calon anggota DPR tersebut, lantaran posisi Ketua DPR merupakan representasi partai politik dan representasi publik.
"Saya sih menyarankan nanti dibikin kualifikasi calon Ketua DPR, misalnya begini, karena Ketua DPR ini adalah representasi dari partai politik. Tapi representasi publik karena dia kan DPR RI. Maka Golkar harus menjadikan momentum perubahan. Di mana Golkar bisa membuat fit and proper test yang terdiri para pakar," ujar Dedi saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong 1957, di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Kemudian setelah tahap uji kelayakan kata Dedi harus dilakukan debat publik secara terbuka. Nantinya masyarakat memberikan penilaian terkait hasil uji kelayakan calon ketua DPR.
Baca Juga: Setya Novanto Mundur dari DPR, Bagaimana Fahri Hamzah?
"Selanjutnya dilakukan uji kelayakan, setelah uji kelayakan diadakan debat publik. Debat publiknya disiarkan langsung oleh seluruh masyarkat kemudian dilihat. Setelah itu publik boleh memberikan penilaian, turun riset itu satu bulan cukup," kata dia.