Suara.com - Polisi Bali menegaskan tidak terjadi pencurian atau penjarahan harta benda saat pemiliknya tengah mengungsi karena erupsi Gunung Agung.
Kepala Kepolisian Resor Karangasem Ajun Komisaris Besar I Wayan Gede Ardana mengatakan, 1.800 personel gabungan antara Polda Bali dengan anggota Polres lain telah melancarkan Operasi Nusa Dua untuk menjaga keamanan di puluhan desa yang ditinggalkan warga.
Puluhan desa tersebut, kata Ardana, tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Kubu, Abang, Karangasem, Bebandem, Selat, dan Rendang.
Baca Juga: Rossa dan Raisa Semarakkan "Ayat Ayat Cinta in Concert"
"Pecalang (polisi adat Bali) pun ikut membantu patroli. Setiap kali ada warga tak dikenal berada di dekat kawasan itu, pecalang akan menghentikan dan melarang mereka masuk," kata Ardana kepada wartawan di Denpasar, Bali, Senin (11/12/2017).
Selain itu, lanjut Ardana, polisi juga telah menyebarkan pamflet berisi himbauan untuk tidak memanfaatkan situasi dengan merampok rumah pengungsi.
"Peringatan dalam pamflet itu kira-kira berbunyi, 'Jangan coba-coba melakukan kejahatan saat orang lain sedang tertimpa bencana'," ungkapnya.
Ketika warga sudah dievakuasi, Kapolda Bali Inspektur Jenderal Petrus Golose mendatangi daerah terdampak bencana untuk memastikan tidak ada warga yang masih berada di rumah dan belum mengungsi.
Saat status Gunung Agung meningkat dari Siaga menjadi Awas pada akhir September, polisi langsung membentuk Satuan Tugas (Satgas), yakni Satgas Search and Rescue, Satgas Perlindungan dan Pengungsian, Kesehatan, Sidik Lidik, dan Bantuan Operasional.
Baca Juga: Minimalisir Penyimpangan, Mendagri akan Kurangi Dana Hibah DKI
"Kesemua Satgas itu untuk membantu evakuasi masyarakat," tukasnya.