Suara.com - Pengemudi mobil Toyota Kijang berplat nomor A 1591 EM, Imam Santoso, yang ditabrak mobil Toyota Avanza di jalan tol Halim Perdanakusuma, kilometer 00.200, Cawang, Jakarta Timur, masih dirawat di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia. Keadaan korban masih kritis.
"Sementara kalau dibilang kritis sedang lagi diobatin. Karena ada satu yang dikasih oksigen, yang pengendara (mobil) Kijang," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra, Senin (11/12/2017).
Jumlah total korban kecelakaan mencapai 13 orang (sebelumnya ditulis 14 orang). Kondisi luka mereka berbeda-beda.
"Korban dibawa ke RS UKI delapan orang dan RS Polri, Kramatjati ada lima orang. Ada yang (luka) di tangan, di kaki, di tulang rusuk, ada di kepala," katanya.
Delapan korban yang dirawat di RS UKI: Imam Santoso, Eka, (23), Kirman (27), Noval (1 tahun), Risianto (pengemudi Avanza), Rohidin (32), Siti Rohmah (33), dan Sutarno (49).
Lima korban di RS Polri: Rifa (12), Arya (5) Irfan, Pazrul (7), dan Monawaroh.
Mobil Toyota Avanza yang dikendarai Risianto melaju ke arah dalam kota Jakarta. Kemungkinan Ristianto mengantuk. Tiba-tiba, mobilnya menabrak pembatas jalan.
Avanza kemudian terpental dan menghantam mobil Kijang yang sedang melaju di jalur berlawanan arah (dari Grogol menuju ke Cikampek). Setelah dihantam Avanza, Kijang oleng dan menabrak pembatas jalan tol.
Dugaan kalau pada waktu itu Ristianto mengantuk disampaikan oleh Halim.
"Dia (Risianto) ngaku sendiri saya lelah dan capek. Tahu-tahu ya hilang kesadaran langsung nabrak barrier," kata Halim.
Lelah
Risianto membawa rombongan dari Pemalang, Jawa Tengah, pada Minggu (10/12/2017), sekitar jam 21.00 WIB. Mereka ke Pemalang untuk melayat saudara yang meninggal dunia.
"Iya dia berangkat dari Pemalang jam sembilan, katanya sudah tiga kali berhenti, dia ngaku sendiri saya lelah dan capek," katanya.
Sebelum kejadian, Risianto membawa kendaraan dengan kecepatan 70 kilometer per jam.
"Dia bilang hilang kendali, mungkin ngantuk, capek, sehingga dia menabrak barrier," katanya.
Imam Santoso belum bisa dimintai keterangan petugas karena masih menjalani perawatan intensif.
"Dia tulang rusuknya patah sedang dioperasi," katanya.