Kata Umat Kristen, Yahudi-Muslim Yerusalem soal Deklarasi Trump

Chaerunnisa Suara.Com
Minggu, 10 Desember 2017 | 07:48 WIB
Kata Umat Kristen, Yahudi-Muslim Yerusalem soal Deklarasi Trump
Sebuah mural di Betlehem, Tepi Barat, Palestina yang menggambarkan Presiden AS, Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sedang bercipokan. Foto diambil pada Minggu (29/10). [AFP/Musa al Shaer]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Yerusalem adalah rumah saya. Saya dibesarkan di sini. Saya tumbuh dewasa di sini. Kota ini berarti segalanya untuk saya. Kota ini punya makna spiritual bagi saya. Yesus disalib di sini dan kota ini menjadi rumah untuk banyak warga Kristen.

Saya kira orang itu (Donald Trump) hanya bisa komat kamit? Tanah ini milik kami, baik Kristen, Yahudi maupun Muslim. Saya kira orang dari dunia luar tak boleh mencampuri urusan kami.

Kami sudah hidup berdampingan di sini selama berabad-abad sebagai saudara dan Pemerintah menciptakan masalah. Masalah sudah terlanjur muncul. Saya kira ini akan mengantarkan kepada lebih banyak lagi kekerasan, di seluruh penjuru negeri.

Pernyataan Trump ini bisa memicu lebih banyak lagi kekerasan karena semua orang menginginkan bagian tanah ini, semua orang memikirkan miliknya, baik itu Kristen, Islam, maupun Yahudi.

Baca Juga: Palestina Tuding Saudi Dukung Trump Serahkan Yerusalem ke Israel

Amus Duitch, 61 tahun, bekerja untuk industri film di Yerusalem:

Saya lahir di Yerusalem. Saya sudah tinggal di sini selama 60 tahun. Bagi saya, kota ini adalah rumah saya. Saya cinta Yerusalem. Kota ini laksana istri kedua saya.

Saya percaya pada Donald Trump, karena dia telah berbuat sesuatu untuk Israel. Bukan hanya untuk Israel tetapi juga demi perdamaian seluruh dunia.

Tak ada seorang pun dari perdana menteri sebelumnya yang telah mencapai apa yang sudah dicapai Benjamin Netanyahu. Dia berhasil menekan Donald Trump. Bukan (Yitzak) Rabin, bukan Golda (Meir), bahkan bukan pula David Ben-Gurion yang perdana menteri pertama Israel itu, tak ada yang yang bisa melakukan apa yang telah dilakukan BiBi (Benjamin Netanyahu) dan Donald Trump.

Tidak, saya tidak mengkhawatirkan kekerasan. Kami sudah biasa mengadapinya sepanjang masa, selama era (bekas Presiden AS Richard) Nixon, bahkan sejak Perang Enam Hari, sejak kami membebaskan Yerusalem, sudah seperti sekarang.

Baca Juga: Turki dan Prancis Sepakat Desak AS Berpikir Ulang Soal Yerusalem

Bahkan sebelum Donald Trump kami sudah menghadapi intifada. Intifada pertama, intifada kedua. Jika mereka menginginkan intifada keempat, silakan saja mereka melakukannya. Rakyat Israel itu sangat kuat. Kami tak takut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI