Kata Umat Kristen, Yahudi-Muslim Yerusalem soal Deklarasi Trump

Chaerunnisa Suara.Com
Minggu, 10 Desember 2017 | 07:48 WIB
Kata Umat Kristen, Yahudi-Muslim Yerusalem soal Deklarasi Trump
Sebuah mural di Betlehem, Tepi Barat, Palestina yang menggambarkan Presiden AS, Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sedang bercipokan. Foto diambil pada Minggu (29/10). [AFP/Musa al Shaer]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laman berita Australia, abc.net.au, menanyakan pendapat seorang Musim, seorang Kristen dan seorang Yahudi warga kota Yerusalem, tentang deklarasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Yerusalem Ibu Kota Israel, serta kesan mereka tentang Yerusalem.

Berikut, penuturan ketiga warga Yerusalem berbeda agama itu kepada laman berita asal Australia tersebut, seperti dilansir dari Antara:

Omran Dakkak, warga muslim yang berdagang di Pasar Kota Tua, Yerusalem:

Saya sudah berdagang di sini sejak 1969. Ayah saya mengawali usaha ini pada 1942. Yerusalem adalah segalanya bagi saya. Ini hidup saya. Jika saya meninggalkannya satu atau dua minggu saja, saya sudah hilang.

Baca Juga: Palestina Tuding Saudi Dukung Trump Serahkan Yerusalem ke Israel

Kota ini penting karena di sinilah agama dan kemanusiaan diawali, dan di sini pula semuanya akan berakhir.

Bagi saya Donald Trump itu tolol, menteri luar negerinya sendiri yang bilang seperti itu. Dia idiot. Dia tak tahu apa-apa soal planet ini. Dia bakal menghancurleburkan dunia ini.

Allah tahu penolakan seperti apa (terhadap pengumuman President Trump itu). Saya tak bisa menduga seperti apa, yang jelas tidak akan baik.

Saya mengkhawatirkan anak-anak dan cucu-cucu saya. Saya mengkhawatirkan masa depan generasi mendatang karena dia tidak mempertimbangkan perasaan satu setengah miliar penduduk muslim di dunia.

Dia pasti bukan manusia berpendidikan. Jika dia membaca sejarah dia pasti tidak akan melakukan hal ini."

Baca Juga: Turki dan Prancis Sepakat Desak AS Berpikir Ulang Soal Yerusalem

Jonathan Abu Ali, 21 tahun, warga kristen Palestina yang bekerja di sebuah restoran di Kota Tua, Yerusalem:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI