Irak Bebas dari ISIS, Sisa-sisa Tentaranya Diusir

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 10 Desember 2017 | 02:30 WIB
Irak Bebas dari ISIS, Sisa-sisa Tentaranya Diusir
Serdadu anti-teror Irak memegang pedang saat berjaga di Universitas Mosul dalam pertempuran melawan ISIS, (15/1/2017). (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Haider al-Abadi mengatakan pada Sabtu bahwa pasukan Irak telah mengusir sisa-sisa terakhir ISIS dari negara itu, tiga tahun setelah kelompok militan tersebut menguasai sepertiga wilayah Irak.

Pasukan Irak menguasai kembali kawasan-kawasan terakhir yang masih berada di bawah kendali ISIS sepanjang perbatasan dengan Suriah, kata Abadi dalam konferensi media Arab di Baghdad seperti dikutip televisi negara.

"Panglima tertinggi @HaiderAlAbadi mengumumkan bahwa pasukan Irak telah menguasai gurun bagian barat dan seluruh perbatasan Irak Suriah, mengatakan ini menandai akhir dari perang melawan teroris Daesh (ISIS) dan mengusirnya dari Irak," demikian kicauan laporan resmi pemerintah federal.

Dalam kicauan terpisah kemudian, Abadi berkata,"Pasukan berani mati kami sekarang menguasai wilayah sepanjang perbatasan Irak-Suriah. kami mengalahkan Daesh melalui persatuan dan pengorbanan kami bagi negara. Hidup Irak dan rakyatnya." Koalisi pimpinan Amerika Serikat yang mendukung pasukan Irak melawan ISIS mengucapkan selamat melalui kicauan.

"Koalisi mengucapkan selamat kepada rakyat Irak atas keberhasilan gemilang melawan #Daesh. Kami berdiri bersama mereka sebagaimana yang mereka tetapkan sesuai syarat-syaratnya bagi #masa depan Irak yang aman dan sejahtera," demikian kicauan itu. Daesh merupakan nama ISIS dalam bahasa Arab.

Bulan lalu pasukan Irak merebut Rawa, kota terakhir yang dikuasai ISIS, dekat perbatasan Suriah.

Mosul, ibu kota de facto kelompok itu, direbut pada Juli setelah kampanye sembilan bulan yang didukung koalisi pimpinan AS. Kota di bagian utara Irak itu luluh lantak.

Raqqa, ibu kota ISIS di wilayah Suriah, juga jatuh ke pasukan koalisi pimpinan Kurdi dukungan AS pada September.

Pasukan yang memerangi ISIS di dua negara itu sekarang melihat fase baru perang gerilya, sebuah taktik yang para militan telah tunjukkan.

Pemimpin ISIS Abu Bakr al- Baghdadi, yang pada 2014 telah menyatakan di Mosul pendirian sebuah khalifah Islam, mengeluarkan rekaman suara pada 28 September yang mengindikasikan dia masih hidup, setelah beberapa laporan ia telah tewas. Ia mendesak para pengikutnya untuk meneruskan perjuangan kendati mengalami kemunduran.

Ia diyakini bersembunyi di padang pasir di kawasan perbatasan. (Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI