Suara.com - Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tanggapi santai terkait peluang bergabung dengan partai politik setelah pensiun dari TNI pada Maret 2018 mendatang.
Nama Gatot sering muncul dalam hasil survei sejumlah lembaga survei nasional terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden.
"2018 masih dua bulan lagi ya, oke!" kata Gatot sambil tertawa usai upacara serah terima jabatan Panglima TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (9/12/2017).
Gatot tidak menampik secara tegas ada tawaran bergabung ke salah satu partai politik. Panglima TNI periode 2015-2017 ini mengatakan, statusnya masih prajurit TNI yang tidak boleh berbicara masalah politik praktis.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris di Surabaya
"Apapun ditawarin--gabung ke partai politik. Yang penting saya sekarang masih prajurit TNI," ujarnya.
Saat ditanyakan peluang jadi cawapres pada Pilpres 2019, lagi-lagi jenderal bintang empat ini belum mau bicara banyak.
Gatot menyatakan baru akan membicarakan potensinya maju dalam bursa Pilpres mendatang setelah tak lagi aktif di instansi militer.
"Lihat nanti saja. Sekarang saya tidak boleh berbicara masalah politik praktis," tutup Gatot.
Gatot resmi diberhentikan dengan hormat oleh Presiden Joko Widodo. Posisinya digantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Baca Juga: Presiden: Pemerintah dan APJATI akan Integrasikan Sistem Terpadu
Jokowi melantik Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12/2017) kemarin.