Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris di Surabaya

Sabtu, 09 Desember 2017 | 15:50 WIB
Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris di Surabaya
Salah seorang anggota polisi bersenjata lengkap saat penggeledahan Tim Densus 88/Antiteror Polri. [Antara/M N Kanwa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris di Jalan Ampel Kembang Nomor 25 Surabaya, Sabtu (9/12/2017).

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Ronny Suseno, saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan tersebut.

Dia mengatakan, terduga teroris berinisial MM ditangkap setelah salat Subuh. Hanya saja Ronny tidak bersedia memberi informasi lebih lanjut, karena saat ini terduga teroris yang ditangkap masih dalam penyelidikan oleh Tim Densus 88/Antiteror Polri.

Sementara itu, warga di Jalan Ampel Kembang Surabaya mengenal terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Polri dengan nama Deny. Noval Salim, warga setempat, mengatakan Deny tinggal di Jalan Ampel Kembang sejak sekitar empat tahun terakhir.

"Saya tidak menyangka kalau Pak Deny ditangkap atas tuduhan terduga teroris. Karena orangnya baik, suka membantu kalau di kampung ini ada kegiatan," katanya.

Dia mencontohkan, setiap ada tetangga yang meninggal dunia, Deny selalu ikut membantu hingga proses pemakaman selesai. Menurutnya, Deny tinggal di Jalan Ampel Kembang bersama seorang istri dan tiga anaknya yang masih kecil-kecil.

"Pekerjaannya jualan obat herbal. Saya mengenalnya sebagai seorang pekerja keras," ucapnya.

Selain itu, warga sekitar mengenal Deny sebagai seorang yang rajin beribadah, karena sering salat berjamaah di masjid-masdjid sekitar kampung Ampel Surabaya.

Menurut Noval, sering kali pula Deny menjadi imam di masjid-masjid sekitar Ampel.

"Bukan di Masjid Agung Ampel. Di kampung Ampel ini terdapat banyak masjid, warga di sini sudah terbiasa salat berjamaah dengan berpindah-pindah masjid yang ada di sekitar sini. Istilahnya kita beri'tikaf," ujarnya menjelaskan.

Namun, kata dia, Deny hanya sebatas sebagai imam pengganti di masjid-masjid sekitar Kampung Ampel, ketika imam masjid yang sebenarnya berhalangan hadir.

"Ya, sebatas menjadi imam gitu. Sama sekali tidak pernah berdakwah atau berceramah," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI