Jutaan Warga Jakarta Akan Dapat Vaksin untuk Difteri

Jum'at, 08 Desember 2017 | 16:48 WIB
Jutaan Warga Jakarta Akan Dapat Vaksin untuk Difteri
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto [suara.com/Maidian Reviani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi Jakarta melalui Dinas Kesehatan akan menjalankan program Outbreak Response Immunization untuk mencegah penyakit difteri secara serentak di sejumlah wilayah di Jakarta.

Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan pemberian ORI atau vaksin akan dilakukan di lima wilayah kota dan satu kabupaten di Kepulauan Seribu. Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

"Dibutuhkan tiga kali penyuntikan, di bulan pertama dilanjutkan bulan kedua dan dilanjutkan lagi enam bulan ketiga supaya imunisasi tetap kuat," ujar Koesnaedi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2017).

Pemberian imunisasi akan dilakukan pada anak umur 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 2 tahun, kemudian 6 tahun.

Baca Juga: Pernah Vaksin Difteri, Perlukah Diulang saat Dewasa?

"Perlu diingatkan pada masyarakat, gejalanya seperti orang flu biasa tapi disertai panas tidak terlalu tinggi, nyeri pada tenggorokan, disertai tampak tanda warna putih keabu-abuan di amandel kiri kanan," kata dia.

Lebih jauh Koesmedi mengatakan, umumnya penyakit difteri menyerang anak-anak. Tetapi ada juga orang dewasa usia 32 dan 42 tahun yang terkena penyakit ini.

"Cuma kami setelah tanya jawab pada pasien, lupa imunisasi lengkap. Tapi yang meninggal dua bulan Maret dan April karena belum diimunisasi," kata dia.

Khusus di Jakarta Utara dan Barat warga yang akan mendapat vaksin sebanyak 1.230.000 orang. Sedangkan di daerah lain tengah didata Dinkes DKI.

Ia mengimbau seluruh masyarakat Jakarta yang memiliki gejala penyakit difteri langsung memeriksakan kesehatannya di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Baca Juga: Sandiaga: Gagal Vaksin Salah Satu Penyebab Difteri

Penyakit ini gejalanya panas tidak terlalu tinggi, nyeri pada tenggorokan, disertai tampak tanda warna putih keabu-abuan di amandel kiri dan kanan.

"Secepatnya berobat ke Puskesmas karena ini semua gratis. Jadi jangan ditunda, silakan langsug berobat daripada nanti jadi berat. Ringan pun datang saja biar diketahui apakah itu difteri apa bukan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI