Indonesia Sempat Cegah Pengakuan Trump terhadap Yerusalem

Jum'at, 08 Desember 2017 | 12:46 WIB
Indonesia Sempat Cegah Pengakuan Trump terhadap Yerusalem
Retno Marsudi [suara.com/Handita Fajaresta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengaku telah memanggil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan, Kamis (7/12/2017) kemarin.

Retno memanggil Dubes AS itu untuk menyampaikan langsung sikap pemerintah Indonesia yang mengecam keras pengakuan sepihak Amerika terhadap Yarusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Jadi tadi saya sudah laporkan kepada Bapak Presiden bahwa atas instruksi Presiden kemarin sore, saya sudah memanggil Dubes AS. Karena kemarin saya masih menjadi tuan rumah Bali Democracy Forum, sehingga pertemuan itu dilakukan di Indonesia Conference and Exhibition Serpong, Banten," kata Retno ditemui di kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12/2017).

Dalam pertemuan itu, Retno menyampaikan posisi resmi Indonesia ‎yang menentang pengakuan sepihak Amerika terhadap Yarusalem menjadi Ibu Kota Israel. Sedangkan Dubes AS juga menyampaikan ulang isi pidato Presiden AS Donald Trump yang mengakui sepihak Yarusalem sebagai Ibu Kota Israel serta rencana memindahkan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke sana.

Dalam kesempatan itu, Dubes AS ‎pun mengatakan akan menyampaikan sikap resmi Indonesia kepada Pemerintahnya di Amerika.

"Dia menyampaikan bahwa message ini (sikap Indonesia) akan disampaikan kepada capital-nya,"‎ ujar dia.

Pemerintah Indonesia telah berusaha untuk mencegah Amerika mengeluarkan pengakuan sepihaknya terhadap Yarusalem tersebut. Bahkan detik-detik menjelang Trump umumkan pengakuan itu, Retno telah menghubungi Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson.

"Saya juga sampai 3-4 jam menjelang pengumuman itu masih berusaha dan melakukan komunikasi dengan secretary Tillerson yang saat itu berada di Brussel. Dan saya sampaikan kembali posisi keras Indonesia, serta juga saya sampaikan apakah masih ada peluang untuk reconsider (mempertimbangkan ulang) tidak melakukan itu. Tapi Tillerson menyampaikan, keputusan itu sudah diambil Presiden," kata dia.

Artinya, lanjut dia, sampai detik-detik pengumuman Indonesia masih berusaha keras mencegah Amerika. Selain itu, negara negara muslim lainnya juga melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Usai Deklarasi Trump, Gaza dan Tepi Barat Jadi Lautan Intifada

"Dan tentunya tidak hanya Indonesia, kita juga dengan negara-negara muslim lainnya berusaha," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI