Suara.com - Bentrokan berdarah pecah antara tentara Israel dengan warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza, Kamis (7/12/2017) waktu setempat.
Perlawanan warga Palestina itu merupakan aksi protes atas deklarasi Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negeri zionis tersebut.
Seperti dilansir Independent, sejumlah warga sipil Palestina terluka dalam "perang jalanan" atau intifada di kedua wilayah tersebut melawan militer Israel.
Sejak deklarasi Trump, Rabu (6/12), sekolah-sekolah dan pusat-pusat perdagangan di Tepi Barat dan Gaza ditutup. Mereka melakukan pemogokan dan turun ke jalanan untuk menggelar aksi.
Baca Juga: Pesawat Tempur dan Tank Israel Serbu Gaza Palestina
Siswa-siswa sekolah di Ramallah dan Bethlehem juga meninggalkan bangku-bangku belajar dan bergabung dengan demonstran melawan militer Israel.
Israel merespons amarah warga Palestina tersebut dengan menurunkan ratusan personel militer bantuan ke dua wilayah Palestina.
Warga Palestina melemparkan batu dan bom molotov ke kerumuman militer Israel. Sementara militer Israel membalas dengan tembakan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam. Namun, pemerintah Israel membantah mereka menggunakan peluru tajam.