Suara.com - Tampil superior di dua seri awal tidak membuat Doni Tata Pradita sesumbar menghadapi putaran terakhir Trial Game Asphalt 2017.
Dia pun fokus penuh menjalani final balap motokross lintasan aspal ini di Sirkuit Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 15-16 Desember mendatang.
Terlebih sejumlah pebalap dipastikan tidak akan membiarkan begitu saja Doni Tata mengamankan peluangnya meraih gelar juara umum ajang supermoto ini.
Sebut saja Gerry Salim, pebalap nasional yang belum lama ini menjuarai Asia Road Racing Championship 2017 di Sirkuit Chang Buriram, Thailand, kelas AP250.
Baca Juga: 90 Pebalap Ramaikan "Battle of Champions" Trial Game Asphalt
Pagelaran bertajuk "Battle of Champions" ini akan jadi yang perdana bagi Gerry. Dia absen pada dua seri awal di Yogyakarta, 15-16 September 2017, dan di Purwokerto, 24-25 November lalu, lantaran harus mengikuti kejuaraan Asia.
"Saya berharap bisa beradaptasi dengan cepat. Soalnya di dua seri awal tidak ikut—jadi belum beradaptasi dengan kejuaraan ini," ujar Gerry dalam jumpa media di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2017).
Bukan hanya Gerry Salim, kroser papan atas Indonesia, Ivan Harry Nugroho, juga siap mengganggu dominasi Doni Tata. Ajang ini memang bukan hanya diikuti pebalap dari lintasan sirkuit, tapi juga para kroser yang turun di ajang motokross.
"Baru tahun ini saya mengikuti ajang motokross di lintasan aspal. Sangat berbeda bila bermain motokross di tanah," ujar Ivan.
Baca Juga: Rossi Ibaratkan MotoGP Tanpa Dia seperti Piala Dunia Tanpa Italia
Foto: Kroser papan atas Indonesia, Ivan Harry Nugroho, saat tampil di seri kedua Trial Game Asphalt 2017 di GOR Satria, Purwokerto, November lalu. [Instagram@rintowicaksono-genta auto & sport]
Doni Tata sendiri mengaku tidak hanya mewaspadai para rivalnya di seri pamungkas nanti. Namun, juga mengkhawatirkan kondisi cuaca, terutama jika hujan.
Menurut pebalap pertama Indonesia yang tampil di ajang MotoGP ini, jalannya lomba akan lebih berat saat hujan ketimbang tampil di lintasan kering.
"Lebih suka lintasan kering. Kalau lintasan basah berarti harus mengubah setelan motor. Tidak tertutup kemungkinan seri terakhir nanti akan berlangsung dalam keadaan hujan. Mengingat cuaca di Indonesia yang akhir-akhir ini mulai memasuki musim penghujan," ujarnya.
"Tapi, sebagai pebalap, harus siap dengan kondisi apapun, baik itu lintasan kering maupun basah. Untuk itu harus bersiap dengan benar," pungkas pebalap yang pernah turun di kelas 125cc dan Moto2.