Lawan Deklarasi Trump, Hamas Serukan Intifada Gelombang Ketiga

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 07 Desember 2017 | 16:13 WIB
Lawan Deklarasi Trump, Hamas Serukan Intifada Gelombang Ketiga
Karikatur mengenai intifada. [Cartoon Movement]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hamas, salah satu faksi terkuat di Palestina, menyerukan agar rakyat negeri tersebut melakukan perlawanan setelah Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, seperti dilansir Independent, Kamis (7/12/2017), menyerukan agar rakyat Palestina lintas faksi menggelar gelombang baru aksi intifada melawan Israel.

"Kami menyerukan kepada seluruh faksi dan rakyat Palestina untuk membangkitkan intifada gelombang ketiga di jalan-jalan untuk melawan zionis Israel," tegas Ismail dalam pidatonya.

Baca Juga: Umrah Gratis, Marbot Ini Berasa Mimpi

Hamas menilai deklarasi Presiden AS Donald Trump mengenai status Yerusalem, merupakan langkah yang sama sekali salah.

"Trump sudah membuka 'gerbang neraka' di Yerusalem," tukasnya.

Ismail mengumumkan Hamas akan menggelar "hari kemarahan" pada Jumat (8/12) besok. Aksi protes dan perlawanan lainnya disebut akan dilakukan pada Jumat besok.

intifaḍa secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang berarti "melepaskan diri". Intifada menjadi istilah untuk melakukan perlawanan di jalanan oleh rakyat Palestina terhadap militer Israel.

Intifada gelombang pertama dimulai pada tahun 1987 dan berakhir pada 1993, yakni ditandai dengan penandatanganan Persetujuan Oslo dan pembentukan Otoritas Nasional Palestina.

Baca Juga: AS Klaim Indonesia Dukung Yerusalem Ibu Kota Israel, Menlu Kesal

Sementara intifada gelombang kedua digelar sejak 29 September 2000 sampai 8 Februari 2005. Intifada tersebut dilakukan karena PM Israel saat itu, Ariel Sharon, dan 1.000 orang bersenjata memasuki lingkungan Masjid Al Aqsa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI