Palestina: Deklarasi Trump 'Bahan Bakar' Propaganda Teroris

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 07 Desember 2017 | 15:05 WIB
Palestina: Deklarasi Trump 'Bahan Bakar' Propaganda Teroris
Mohammed, bocah Palestina, tengah bermain didepan rumah keluarganya di Kamp Pengungsian Shati, Gaza, 30 Januari 2014. [MOHAMMED ABED/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam deklarasi Presiden Amerika Serika Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Ia mengatakan, pengakuan itu mengakhiri upaya perdaiaman Palestina-Israel dengan solusi pembangunan dua negara merdeka seperti yang digagas presiden-presiden AS sebelum Trump.

Tak hanya itu, seperti dilansir Xinhua, Kamis (7/12/2017), Abbas mengkhawatirkan deklarasi Trump itu menjadi “bahan bakar” kelompok-kelompok ekstremis yang terus berusaha menggambarkan konflik Israel-Palestina sebagai perang agama.

Baca Juga: Geger Materi Khilafah di Ujian Madrasah, Kemenag: Sudah Ditarik!

Abbas juga menuturkan, pengakuan AS tersebut melayani kepentingan kelompok ekstremis yang berusaha menggambarkan konflik di wilayah itu untuk perang agama.

“Pernyataan Trump justru memeruncing konflik di tengah upaya perdamaian. Deklarasi Trump itu juga ‘mengundang’ kelompok-kelompok ekstremis untuk mempropagandakan bahwa konflik Israel-Palestina adalah perang agama, ini adalah masalah baru,” tegas Abbas.

Karenanya, Abbas menegaskan tidak mau mengakui deklarasi AS tersebut. Ia menyebut Yerusalem akan menjadi ibu kota abadi Palestina.

“Pengumuman Presiden AS Donald Trump tidak memberikan keabsahan apa pun kepada Israel untuk mengambil Yerusalem. Kota itu adalah ibu kota abadi Palestina,” tegas Abbas.

Ia menambahkan, tindakan AS itu mendorong Israel untuk melanjutkan kebijakan pendudukan, pembangunan permukiman ilegal, dan pembersihan etnik.

Baca Juga: KPK Siapkan Strategi Khusus Patahkan Gugatan Setnov

Sebagai respons terhadap pengumuman Trump itu, Abbas menyerukan seluruh rakyat dan organisasi-organisasi perlawanan Palestina membentuk dan memperkuat front persatuan untuk mempertahankan Yerusalem.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI