Suara.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera Sukamta menilai pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengumumkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel sebagai sikap arogan. Anggota Komisi I DPR itu mengatakan sikap itu membahayakan proses perdamaian dan bisa menghadirkan konflik baru di Timur Tengah.
"Ini arogansi yang sangat berbahaya. Presiden Trump tidak hanya menyakiti ummat Islam yang menganggap Kota Yerusalem sebagai tempat suci tetapi juga ummat Kristen. Ini dapat memicu gejolak di seluruh dunia," kata Sukamta kepada wartawan, Kamis (7/12/2017).
Sekretaris Fraksi PKS ini mengharapkan sikap Pemerintah RI menggalang opini dunia untuk menekan sikap Trump sehingga mengurungkan keputusannya. Saat ini sudah cukup banyak pemimpin dunia angkat bicara dan mengecam keputusan Trump, termasuk para pemimpin negara-negara Eropa.
"Kami mengapresiasi yang telah dilakukan Bu Menlu dengan memanggil duta besar AS beberapa hari lalu. Ini perlu ditindaklanjuti dengan sikap yang lebih kuat. Kami harap Pak Jokowi ikut angkat bicara soal ini untuk memberi tekanan yang lebih besar kepada Presiden Trump," katanya.
Baca Juga: Hadassah Indonesia: Yerusalem Ibu Kota Israel Dulu dan Selamanya
Sukamta yang juga Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri DPP PKS juga mengharapkan Pemerintah RI terus melakukan upaya terobosan, salah satunya dengan mendorong KTT Darurat OKI.
"Jika OKI bisa menghasilkan sikap secara institusional tentu akan punya daya tekan yang lebih kuat. Indonesia sangat mungkin untuk menginisiasi hal ini," kata Sukamta.