Suara.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai selendang khas Palestina "keffiyeh", saat menghadiri dan berpidato di "Bali Democracy Forum" (BDF) Ke-10, Kamis (7/12/2017).
Retno menegaskan, pemakaian syal Palestina itu untuk menunjukkan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia kepada negeri terjajah tersebut, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pengakuan atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
"Saya berdiri di sini memakai selendang Palestina untuk menunjukkan komitmen kuat Indonesia, rakyat Indonesia, yang akan selalu bersama rakyat Palestina untuk hak-hak mereka. Indonesia akan selalu bersama Palestina," kata Menlu Retno sambil menunjukkan selendang bermotif kotak-kotak hitam-putih itu dalam pembukaan BDF Ke-10 di Gedung Indonesia Conference and Exhibition (ICE), Serpong, Banten.
Baca Juga: LPJ Ketua RT dan RW Pakai Sistem Online? Sandiaga: Mereka Gaptek
Menlu Retno juga menegaskan, Indonesia mengecam pengumuman Trump di Washington DC pada Rabu (6/12) pukul 13.00 atau Kamis pukul 01.00 WIB, yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
"Kami mengecam pengakuan ini, demokrasi berarti menghormati hukum internasional. Jadi pengakuan tersebut tidak menghormati berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB," tegasnya.
Selain itu, Menlu RI turut menyesalkan AS yang mengklaim negara demokratis justru mengambil langkah yang mengancam perdamaian dan berpotensi meningkatkan instabilitas kawasan Timur Tengah.
"Sebagai negara demokrasi, Amerika seharusnya tahu apa arti demokrasi," serangnya.
Presiden Joko Widodo direncanakan akan memberikan pernyataan kecaman resmi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, terkait pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Baca Juga: Puji Trump, PM Israel: Yerusalem Ibu Kota Kami Selama 3.000 Tahun
Pada Rabu pukul 13.00 waktu setempat, di Gedung Putih Washington DC, Trump telah mengumumkan secara resmi pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai wilayah Israel dan akan memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.