Cerita dari Johar Baru, Kampung yang Pemudanya Susah Cari Kerja

Rabu, 06 Desember 2017 | 17:24 WIB
Cerita dari Johar Baru, Kampung yang Pemudanya Susah Cari Kerja
Ketua Rukun Warga 2, Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, Zainal Arifin [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Memang benar, pemuda-pemuda kampung sana sudah mendapatkan pelatihan mereparasi AC, handphone, mesin sepeda motor, dan tata boga. Tapi, belum sepenuhnya menyelesaikan masalah pengangguran karena tak semua pemuda yang sudah terampil itu bisa membuka usaha sendiri. Mereka tetap ingin mencari pekerjaan di perusahaan-perusahaan.

"Makanya kami minta setidaknya ada rekomendasi dari camat atau lurah, minimal wali kota nggak papa. Makanya saya sengaja ngomong supaya ada perubahan," kata Zainal.

Di tengah perbincangan, Zainal menyuguhkan minuman. Lalu, dia mempersilakan tamu untuk menikmatinya.

Rekomendasi dari camat atau lurah ke perusahaan, menurut dia, merupakan salah solusi terbaik untuk sekarang.

"Solusi agar perusahaan dengan cara pemerintah harus menjembatani dengan swasta dan diseleksi melalui kelurahan, RT RW juga ikut merekomendasikan," kata dia.

Ketika ditanya berapa jumlah pemuda yang ditolak perusahaan, Zainal tak berani menyebut. Dia belum punya catatan resmi.

Zainal mengatakan umumnya pemuda-pemuda di kampungnya ber latar belakang pendidikan SMP dan SMA. Tapi, anak dari Zainal yang juga belum dapat kerja, tamatan universitas.

Zainal tak habis pikir kenapa alasan perusahaan tak menerima pemuda kampungnya karena soal tawuran. Padahal, kata dia, sebenarnya tawuran disebabkan orang luar kampung.

"Dulu awalnya sering diadu domba pihak luar karena pernah ada yang ketangkep basah, pas dicek ktpnya Pulogadung sama Rawamangun. Jadi ada yang mecahin botol aja jadi ribut jadi tawuran," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI