Suara.com - Atlet transgender asal Selandia Baru membuat kejutan dengan meraih medali pada hari terakhir Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2017 di Anaheim, Amerika Serikat, Selasa (5/12/2017) atau Rabu waktu Indonesia.
Laurel Hubbard (39), yang selama 35 tahun hidup dengan nama Gavin Hubbard, membawa pulang medali perak di kelas super berat putri +90 kg.
Dia kalah bersaing dengan lifter tuan rumah, Sarah Robles, yang meraih medali emas. Bagi AS, ini kali pertama atletnya meraih emas di kejuaraan dunia angkat besi dalam 23 tahun terakhir.
Robles membukukan total angkatan 284 kilogram (snatch 126 kg dan clean & jerk 158 kg). Lifter berusia 29 tahun itu unggul sembilan kilogram dari Hubbard yang hanya mencatat total angkatan 275 kg (snatch 124 kg dan clean & jerk 153 kg).
Baca Juga: Sponsori Asian Games, 9 Perusahaan Swasta Kucurkan Dana Rp760 M
Sementara, medali perunggu diraih atlet Mesir, Shaimaa Khalaf, dengan total angkatan 268 kg (snatch 119 kg dan clean & jerk 152 kg).
Prestasi yang ditorehkan Hubbard, anak dari Mantan Wali Kota Aucklad City Dick Hubbard, menjadi sejarah baru bagi dunia angkat besi Selandia Baru.
Dia menjadi atlet putra atau putri pertama Negeri Kiwi tersebut yang berdiri di podium juara sejak kejuaraan ini digelar pada tahun 1891.
Kontroversi
Kehadiran Laurel Hubbard pada kejuaraan elite cabang olahraga angkat besi ini sebelumnya mengundang kontroversi. Banyak pelatih yang tidak senang dengan keikutsertaannya.
Hubbard sendiri langsung beranjak pergi setelah seremoni pengalungan medali dan menolak diwawancarai.
Baca Juga: JK: Asian Games Berdampak pada Investasi Jangka Panjang
Dia juga tidak menghadiri konferensi pers usai acara, langsung menuju ruangan anti-doping, dan menolak permintaan untuk kembali ke ruangan media untuk melayani wawancara.