Suara.com - Tim Ducati mengaku bisa memaklumi melempemnya performa Jorge Lorenzo di ajang MotoGP 2017. Kondisi itu lantaran sang pebalap masih beradaptasi dengan motor Desmosedici GP17 yang jadi andalan Ducati di kompetisi 'kuda besi' tahun ini.
Karakter motor yang jauh berbeda dengan motor Yamaha yang ditungganginya selama sembilan musim, membuat Lorenzo mengalami masa sulit di musim perdananya bersama Ducati.
Dari 18 seri yang dilangsungkan, prestasi terbaik Lorenzo hanyalah dua kali naik podium ketiga (GP Spanyol dan Aragon) dan sekali jadi runner-up di GP Malaysia.
Dia pun hanya menempati peringkat ketujuh klasemen akhir MotoGP 2017 dengan 137 poin, satu tingkat di bawah pebalap rookie Yamaha, Johann Zarco.
Baca Juga: Rossi: Tahun Depan Lorenzo akan Sangat Kuat
Hasil ini berbanding terbalik dengan rekan setimnya, Andrea Dovizioso, yang bersaing ketat dengan Marc Marquez (Honda) dalam perebutan gelar juara dunia.
Dovizioso pun keluar sebagai runner-up MotoGP, tertinggal 37 poin dari Marquez yang mengoleksi 298 poin.
Meski begitu, pihak Ducati tidak ingin terlalu mempersoalkan prestasi Lorenzo tahun ini. Namun beda halnya dengan tahun depan.
Pabrikan berbendera Italia ini menegaskan tidak akan lagi memberi 'toleransi' atau semacamnya pada Lorenzo di kompetisi MotoGP musim depan.
"Misinya adalah berubah seiring berjalannya waktu," kata Kepala Kru Ducati, Cristian Gabarrini, dikutip dari Autosport, Selasa (5/12/2017).
Baca Juga: Persiapan Asian Games, Indonesia Raih 2 Medali di Kejuaraan Dunia
"Di awal musim kami fokus (membangun) kepercayaan diri Jorge dengan motornya. Kemudian, dia harus selalu masuk posisi lima besar, lalu berjuang meraih kemenangan tidak peduli bagaimana jalannya balapan atau kondisi lintasan."