Suara.com - Tim boling Indonesia sukses meraih medali kedua pada Kejuaraan Dunia Boling di Las Vegas, Amerika Serikat yang berakhir, Senin (4/12/2017) malam waktu setempat atau Selasa siang WIB. Medali ini disumbangkan Sharon Limansantoso yang meraih perunggu di nomor master putri.
Sebelumnya berdasarkan data Pengurus Besar Persatuan Boling Indonesia (PB PBI), atlet Indonesia yang dipersiapkan untuk Asian Games 2018 itu juga merebut medali perunggu di nomor trio putri bersama Tannya Roumimper dan Putty Armein.
Perunggu yang diraih Sharon tidak lepas dari kekalahan yang diterima di babak semifinal dari peboling Malaysia, Sin Li Jan dengan sistem tiga gim. Gim pertama kalah 169-216, menang 218-178 dan di gim penentuan kalah 163-223.
"Dengan medali ini membuat saya dan teman-teman lebih percaya diri menghadapi Asian Games tahun depan. Saya optimis bisa memberikan yang terbaik," kata Sharon, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Soal Peluang PB Djarum di Superliga Junior, Ini Kata Manajer
Cabang olahraga boling di Indonesia sebenarnya sudah mampu berbicara di tingkat Asia, namun dalam pelaksanaan Asian Games beberapa seri terakhir mengalami penurunan.
Prestasi terbaik diraih di Doha 2006 dengan raihan satu emas dan satu perak lewat Ryan Lalisang dan Putty Armein.
Sebelumnya Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBI Gatot Aryo Nugroho mengatakan apa yang diraih Sharon Limansantoso dan kawan-kawan merupakan sebuah prestasi yang membanggakan karena selama ini atlet Indonesia selalu kesulitan di kejuaraan dunia.
"Kami sangat mengapresiasi prestasi yang diraih atlet. Ini adalah pencapaian tertinggi selama mengikuti kejuaraan dunia," katanya.
Dengan hasil di kejuaraan dunia tersebut, kata Gatot, pihaknya mulai bisa menganalisasi kemampuan atlet Indonesia maupun calon lawan yang ada dihadapi di Asian Games 2018 mengingat peluang Indonesia untuk meraih prestasi tertinggi sangat terbuka.
Baca Juga: Tujuh Negara Ramaikan Test Event Asian Games Cabor Akuatik
Nomor trio putri, kata dia, memang salah satu andalan Indonesia. Hanya saja pihaknya tetap mewaspadai calon lawan yang sudah dikenal kemampuannya. Sebut saja tim Korea, Jepang hingga negara tetangga Indonesia yaitu Malaysia dan Singapura.