Suara.com - Sejak Senin (4/12/2017 awal pekan ini, nama Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo kembali ramai dibicarakan. Mantan tersangka teroris ini dilaporkan tewas dalam pertempuran di Suriah pada 30 November.
Meski isu kematian Bahrun sudah ramai dikabarkan di media sosial sejak Senin, kepolisian belum dapat memastikan kebenarannya.
Kapolri Tito Karnavian, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (5/12), menegaskan polisi masih mencari sumber resmi akurat yang dapat mengkonfirmasi seperti counterpart Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di AS, Rusia, negara Arab, dan Inggris.
"Maka itu kami belum bisa pastikan, kecuali ada orang kami yang melihat dengan mata kepala sendiri, baru kami anggap infonya reliable," kata Tito di Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Marah Lihat Tayangan Metro TV, Sam Aliano Lapor ke KPI
Tito menilai, kabar tewasnya teroris asal Indonesia Bahrun yang viral di media sosial merupakan upaya Bahrun mengelabui aparat penegak hukum.
“Bisa saja ia betul meninggal, bisa juga itu trik supaya tidak dikejar polisi,” tukasnya.
Menurut Tito, pengelabuan ini karena krusialnya peran Bahrun sebagai perantara kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang bercokol di Suriah dengan kelompok teroris lain di Indonesia.
Siapakah Bahrun Naim?
Bahrun lahir di Pekalongan pada tanggal 6 September 1983. Dia adalah lulusan program D-3 Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret.
Baca Juga: Luis Milla Bicara Peluang Spanyol di Piala Dunia 2018
Dia merupakan eks narapidana kepemilikan senjata api dan bahan peledak dan ditangkap Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri pada November 2010.