Suara.com - Penyanyi sekaligus penulis lagu asal New York, Amerika Serikat, Yonatan Razel, sempat menutup kedua matanya memakai selotip saat menggelar konser di Yerusalem, Israel.
Razel, seperti dilansir Independent, Selasa (5/12/2017), sengaja menutup matanya memakai selotip dalam satu bagian konser, persisnya saat perempuan-perempuan fans berdansa. Pengunjung pertunjukan itu sendiri semuanya perempuan.
Ia mengkhawatirkan gairah berahinya timbul karena melihat perempuan-perempuan fansnya itu menari.
Razel sendiri adalah penganut agama Yahudi ortodoks. Dalam keyakinannya, melihat perempuan berdansa dan membangkitkan berahi adalah dosa.
Baca Juga: Bahrun Naim Tewas di Suriah? Kapolri: Itu Trik Kelabui Polisi
"Mata Yonatan ditutup selama ketika fans-fansnya membentuk lingkaran dan menari. Setelah tak lagi ada dansa, ia membuka selotip itu. Ini adalah keputusan pribadinya," demikian pernyataan resmi dari perwakilan Yonatan.
Namun, aksi Yonatan itu mendapat kecaman dari banyak aktivis perempuan di Israel.
Na'amat, organisasi advokasi perempuan Israel, mengkritik perilaku Yonatan sebagai praktik ekstremisme Yahudi.
"Sampai mana ekstremisme Yahudi ini akan berlanjut? siapa Rabbi yang menganjurkan hal seperti itu?" kecam Na'amat melalui akun Facebook.
Mazhab Yahudi ortodoks di Israel sendiri dipenuhi kontroversi. Selain melahirkan politik zionisme berupa agresi terhadap Palestina, aliran itu juga dinilai merendahkan martabat perempuan.
Baca Juga: Golkar Nilai Bupati Serang Perlu Minta Maaf ke Devi Marsya
Sebelum aksi Yonatan, seorang Rabbi Yahudi ortodoks dikecam publik Israel karena menilai anak-anak perempuan seharusnya tak disekolahkan. Sebab, kurikulum pendidikan kekinian melawan Torah (kitab suci Yahudi).