Golkar Nilai Bupati Serang Perlu Minta Maaf ke Devi Marsya

Selasa, 05 Desember 2017 | 12:33 WIB
Golkar Nilai Bupati Serang Perlu Minta Maaf ke Devi Marsya
Devi Marsya, siswa SD, saat dipanggil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah karena surat terbukanya yang berisi "curhatan" sekolah di kandang sapi viral di media sosial. [Suara.com/Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bupati Tatu, tuturnya, seharusnya menggunakan kritik dari siswa SD itu untuk segera mendatangi dan memperbaiki bangunan sekolah Sadah yang tergusur karena pembangunan kantor pemkab.

Apalagi, sambung Retno, para siswa itu selama dua tahun terakhir harus belajar di bekas kandang kerbau akibat sekolah mereka tergusur.

”KPAI juga akan mengunjungi sekolah itu untuk melihat kondisi dan fakta sebenarnya. Apakah sesuai yang ditulis ananda Devi dalam suratnya, atau kondisinya malah lebih memprihatinkan,” terang Retno.

Selain itu, kata dia, KPAI juga akan menemui Devi dan orang tuanya untuk memastikan kondisi psikologis anak tersebut setelah dipanggil Bupati Tatu.

Jika anada Devi membutuhkan pemulihan psikologis, maka KPAI siap untuk merujuk ke P2TP2A Kabupaten Serang.

”Mengingat padatnya jadwal, maka kunjungan ke sekolah direncanakan pada Jumat pagi pekan ini, yakni 8 Desember 2017,” ungkap Retno.

Sebelumnya, Senin (4/12), Bupati Tatu yang merupakan Ketua DPD Banten Golkar memanggil komite SD Sadah karena beredar surat terbuka Devi dan maraknya penggunaan istilah ”sekolah kandang kerbau” di Desa Cisait, Kecamatan Ciruas.

Dalam pertemuan itu juga, Bupati Tatu memanggil Devi dan kedua orang tuanya.

Saat pertemuan, Tatu bertanya langsung kepada Devi mengenai suratnya yang viral di media sosial.

”Ayo, coba adek bicara, betul tidak itu soal kandang kerbau. Pokoknya, ibu ngedengernya adek aja, karena adek (yang mengatakan) kandang kerbau,” cecar Tatu kepada Devi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI