Suara.com - Otoritas Kanada menahan seorang laki-laki yang menembak mati remaja Muslim berusia 19 tahun yang disebut polisi sebagai “pahlawan”.
Aparat kepolisian bertekad mencari seorang pelaku lain yang diyakini berkomplot menembak mati remaja bernama Yosif al-Hasnawi tersebut di halaman masjid, Hamilton, Ontario, Senin (4/12/2017).
Selain itu, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (5/12), pemerintah juga menginvestigasi petugas medis yang datang ke lokasi kejadian untuk merawat Yosif sebelum dia meninggal.
Petugas medis itu mendapat kritik dari publik karena dianggap tak cekatan dan malas-malasan saat merawat korban.
Baca Juga: Pemainnya Cedera Gara-gara Lapangan Becek, Milla Sedih
Mahasiswa ilmu kedokteran Brock University tersebut dipuji oleh polisi sebagai “pahlawan” karena berani mengorbankan nyawa untuk mencegah dua laki-laki melecehkan seorang pria tua.
“Pemuda ini melakukan yang benar pada situasi tersebut. Dia adalah pemuda pemberani, seorang pahlawan,” kata pejabat kepolisian setempat Steve Bereziuk.
Peristiwa itu berawal ketika Yosif keluar dari Masjid Al Mostafa Islamic Centre sekitar pukul 21.30 malam.
Ia keluar karena mendengar keributan di luar masjid. Ternyata, terdapat dua laki-laki tengah mengeroyok seorang pria tua.
Yosif lantas meminta kedua laki-laki itu berhenti mengganggu si pria tua.
Baca Juga: Waspadai Produsen Mobil Swakemudi 'Lepas Tangan', GM 'Disentil'
“Dia melihat pria tua tengah berjalan mencoba kabur dari kedua laki-laki yang memukulinya. Yosif hanya mengatakan kepada mereka untuk tak mengganggu kakek itu,” kata saksi mata.