"Aku waktu itu berkata, 'Saya tidak tahu apa cincin ini mewakili, tapi apakah Anda akan menganggapnya sebagai tanda komitmen saya'. Syukurlah jawabannya ya, "katanya.
Wilson menuturkan, kekasihnya itu terus mendesaknya untuk membuat pesta pertungan. Namun, ia mengakui masih ragu untuk membuat pesta tersebut. Ia takut mereka bakal dirisak kaum homofobia.
"Aku juga takut pesta itu tak akan didatangi oleh teman-teman kami. Apalagi, pemberitaan gencar mendiskreditkan kami dan kaum homoseksual,” tuturnya.
Setelah berterima kasih kepada staf dan kolega, dan orang-orang Australia yang mendukung RUU pernikahan itu demi kesetaraan perkawinan, Wilson mengakhiri pidatonya dengan mengatakan: "Hanya ada satu hal yang harus dilakukan."
Baca Juga: Dr Lie Dharmawan 'Dokter Gila' Pendiri Rumah Sakit Apung
"Ryan Patrick Bolger, maukah kamu menikah denganku?" kata Wilson bertanya sambil menangis.
Ryan dari tempat duduknya mengatakan “Iya”.
Keduanya lantas mendapat ucapan selamat dari anggota parlemen dan pengunjung.
Namun, perdebatan mengenai RUU pernikahan tersebut di parlemen Australia tetap berlanjut.
Baca Juga: Perkuat Pertahanan, Bali United Rekrut Pemain asal Brasil