Suara.com - Presiden Joko Widodo menunjuk Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI. Hadi akan menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun.
Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid memastikan, Komisi I DPR tidak pernah menolak nama calon Panglima yang disodorkan Presiden ke DPR.
"Hampir tidak pernah ya kami menolak. Apalagi kalau calon tunggal, kami meyakini presiden sudah matang-matang memikirkan calonnya," kata Meutya di DPR, Jakarta, Senin (4/11/2017).
Dia berharap, uji kelayakan dan kepatutan Hadi bisa segera digelar DPR. Dia meyakini proses ini bisa secepatnya dilaksanakan di Komisi I DPR, karena mereka segera memasuki masa reses pada pertengahan Desember 2017.
Baca Juga: Ingin Tahu Apa Manfaat Sarang Burung Walet? Baca Ini!
"Ini kan masih ada dua minggu lagi sebelum reses, saya rasa cukup untuk pembahasan di Komisi I DPR," kata politikus Partai Golkar ini.
Ia mengatakan, terdapat dua hal yang patut diapresiasi setelah Jokowi menunjuk Hadi sebagai calon Panglima TNI.
Ppertama, penunjukkan ini sudah memenuhi rasa kebersamaan dan keadilan di TNI. Sebab, Jokowi menunjuk panglima secara bergantian dari semua matra angkatan TNI.
"Kedua, Hadi juga punya modal besar, karena dulu sebagai Sesmil juga banyak berhubungan,” tuturnya.
Kalau lolos jadi Panglima TNI, Meutya meminta supaya Hadi punya fokus menghadapi perhelatan politik tahun 2018 dan 2019.
Baca Juga: KPK Periksa Menteri Ignasius Jonan Hari Ini