Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta maaf banyak gangguan jadwal penerbangan di sejumlah bandara dari dan menuju Bali. Ini disebabkan aktivitas Gunung Agung yang berstatus siaga.
Budi menjelaskan penundaan sampai pembatalan penerbangan karena alasan keselamatan. Hal ini lumrah terjadi di belahan dunia mana pun.
"Peningkatan aktivitas Gunung Agung di Bali adalah kehendak Tuhan YME. Kita semua hanya bisa berikhtiar agar erupsi Gunung Agung tidak sampai menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. Penundaan dan pembatalan sejumlah penerbangan dalam rangka mengantisipasi hal-hal tersebut," kata Budi dalam akun Twitternya, Sabtu (2/12/2017).
Budi menjelaskan penundaan dan pembatalan penerbangan dikarenakan proses masa recovery operasional penerbangan yang sebelumnya kena dampak erupsi Gunung Agung. Ratusan penerbangan telah menyebabkan crew dan pesawat tertahan di beberapa bandara outstation sehingga dilakukan penyesuaian massive.
Baca Juga: Mereka yang Pasrah Menunggu Gunung Agung Sembuh dari 'Flu'
Selain itu delay sejumlah rute karena total grafik penerbangan di Bali memberi kontribusi besar bagi penerbangan di tempat lain. Penyelenggara penerbangan harus aktif menyampaikannya dan tetap memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang sesuai Peraturan Menteri Nomor 89 Tahun 2015 tentang Delay Management.
"Prioritaskan keselamatan dan keamanan penumpang. Kepada penumpang dan masyarakat umumnya, kami imbau sama-sama memahami terjadinya penundaan dan pembatalan penerbangan. Kami menyampaikan pula permohonan maaf sedalam-dalamnya atas ketidaknyamanan ini," kata dia.
Sebelumnya, setelah mengalami buka tutup penerbangan akibat terdampak erupsi Gunung Agung, aktivitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali kembali padat. Tercatat total penumpang rute internasional dan domestik sehari mencapai 29.322 orang.
Pada 1 Desember 2017 lalu, tercatat untuk keberangkatan penumpang domestik sejumlah 5.424 orang. Sedangkan rute internasional mencapai 14.436 orang. Kedatangan penumpang baik di Terminal Domestik maupun Internasional itu, diangkut dengan pesawat untuk tujuan domestik sebanyak 56 pesawat dan 70 pesawat untuk penumpang tujuan internasional.
Baca Juga: Akibat Erupsi Gunung Agung, Garuda Batalkan 300 Penerbangan