Suara.com - Pemimpin uma Katolik se-dunia, Paus Fransiskus bertemu dengan 18 pengungsi Rohingya di Banglades, awal pekan ini. Dalam kunjungan 2 harinya di sana, dia menyaksikan ratusan ibu pengungsi Rohingya yang terusir dari Myanmar.
Paus prihatin dengan kondisi etnis Rohingya dalam pengungsian. Menurutnya, dunia perlu bergerak.
"Hari ini kehadiran Tuhan ada di tengah Rohingya," kata Paus.
"Kami menyadari bahwa penderitaan Anda sangat dalam. Kita semua menginginkan kedamaian. Kami bekerja untuk membangun perdamaian."
Baca Juga: Temui Rohingya, Paus Fransiskus: Aku Berharap Kalian Mengampuniku
Seorang pengungsi Rohingya, Jafar mengklaim mendapatkan pesan dari Paus. Dia merasa diperhatikan dan disemangati.
"Ketika kita mengatakan bahwa kita adalah Rohingya, kita diserang," kata Jafar meniru pesan dari Paus.
Masih kata Jafar menirukan obrolannya dengan Paus, setiap orang harus memiliki hak penuh kemanusiaan yang terhormat di Myanmar, termasuk hak atas tanah.
Sejak 25 Agustus 2017, sekitar 621.000 pengungsi Rohingya lari ke Bangladesh karena kekerasan militer Myanmar. Data PBB, jumlah pengungsi Rohingya di Banglades saat ini lebih dari 834.000. (Anadolu)
Baca Juga: Kunjungi Pengungsi Rohingya, Paus Fransiskus Dikira Ulama