Mereka yang Pasrah Menunggu Gunung Agung Sembuh dari 'Flu'

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 02 Desember 2017 | 15:35 WIB
Mereka yang Pasrah Menunggu Gunung Agung Sembuh dari 'Flu'
Cahaya magma Gunung Agung di Karangasem, Bali, Selasa (28/11).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selama ini keluarga Nengah mengandalkan bantuan dari tetangga sekitar.

Beberapa kali petugas penanggulangan bencana mendatangi rumahnya untuk mengajak keluarga itu mengungsi. Mengingat jarak rumah yang mereka tempati masuk pada zona berbahaya. Namun mereka menolak.

“Saya takut. Mau mengungsi. Tapi saya harus tunggu bapak," kata Suryani sambil menangis.

Keraguan Suryani bukan cuma itu. Seperti warga kebanyakan lainnya, dia takut sumber kehidupannya akan hilang jika mereka mengungsi.

Baca Juga: Ahmad Dhani: Reuni 212 Ini Aksi Politik

"Mau mengungsi, tapi ternak saya tak ada yang urus. Kambing 11, ayam puluhan,” tuturnya.

Namun tidak seperti itu pandangan pemerintah. Letusan ini berpotensi menelan korban jiwa.

Presiden Joko Widodo menegaskan tidak boleh ada korban dalam letusan gunung berapi tertinggi di pulau dewata ini.

Pernyataan Presiden Jokowi ini langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang meminta warga terdampak letusan Gunung Agung segera mengungsi.

“Jika tidak, mereka akan dievakuasi paksa oleh aparat,” kata Luhut.

Baca Juga: Kaus Kaki Busuknya Picu Perkelahian, Kumar Dibekuk Polisi

Meski pada akhirnya warga menerima, tidak mudah mematuhi permintaan itu. Terutama bagi mereka yang sakit permanen dan perlu perlakuan medis khusus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI