Suara.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyapa ribuan peserta Reuni akbar Alumni 212 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (2/12/2017) dari Arab Saudi lewat sambungan teleconference. Dalam kesempatan ini Rizieq juga memberikan sambutan.
Lewat teleconference, Rizieq menyinggung soal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Bersyariah yang dinilainya sudah ada berdasarkan amanat Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian, NKRI Bersyariah tidak perlu dicurigai atau difitnah sebagai konsep upaya perubahan dasar negara Indonesia.
"Berdasarkan Pancasila asli dibuat Piagam Jakarta sebagai mana dekrit presiden, itulah NKRI Bersyariah," katanya.
Lebih lanjut kata Rizieq, lantaran sudah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, NKRI Bersyariah bukan untuk menghilangkan semangat Bhineka Tunggal Ika atau persatuan dalam keberagaman.
Baca Juga: Jalurnya Dipakai Pendemo, TransJakarta Terpaksa Lewat Jalur Umum
"Itu fitnah dusta dan bohong oleh mereka-mereka yang anti syarikat Islam," ujarnya.
"Seluruh umat Islam dimanapun apa itu NKRI bersyariah, NKRI beragama bukan atheis dan komunis, NKRI bertuhanan Yang Maha Esa, NKRI yang menjunjung nilai-nilai luhur, NKRI yang tunduk dan patuh pada hukum Allah SWT," katanya lagi.
Selain itu, Rizieq menuturkan NKRI Bersyariah dapat menjaga persatuan Indonesia serta mengedepankan musyawarah. Sehingga semua agama bisa dilindungi dari penistaan dan pelecehan.
"NKRI bersyariah melindungi umat Islam dari segala produk yang haram, baik makanan dan minuman serta obat-obatan. NKRI bersyariah mencintai ulama bukan mengkriminalisasi atau memperlakukan seperti teroris," ucapnya.
Rizieq yang kini berstatus tersangka kasus dugaan pornografi itu juga menegaskan NKRI bersyariah merupakan NKRI yang anti korupsi, minuman keras, judi, narkoba, pornografi, prostitusi dan anti LGBT serta anti kebohongan dan kedzaliman.
Baca Juga: YLKI Desak Pemerintah Beri Teguran Keras pada Garuda Indonesia
"Pribumi jadi tuan di bumi sendiri. NKRI bersyariah adalah NKRI anti korupsi miras, judi narkoba dan pornografi, prostitusi anti LGBT, anti fitnah anti kebohongan dan anti kezaliman," tuturnya.