Suara.com - KPK adakan simulasi Festival Anak Jujur 2 untuk mengingatkan nilai anti korupsi kepada anak di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (1/12/17).
Simulasi ini dihadiri publik figur Oppie Andaresta dan beberapa komunitas yang memiliki konsen terhadap pendidikan anak. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang mengatakan dalam rangkaian acara festival ini, KPK bertujuan untuk membangun nilai anti korupsi anak.
"Ini mengingatkan kita semua kalau seumpama kita ingin membangun kejujuran, ada unsur-unsur check and balance di situ, ada unsur-unsur keterbukaan, ada unsur-unsur komunikasi, ada unsur-unsur juga luar lingkungan yang memengaruhi," katanya.
Dia menjelaskan, dalam rangkaian acara festival yang akan diadakan 2-3 Desember esok akan menampilkan drama mengenai perilaku dalam kehidupan sehari-hari dan sesi sharing session.
Baca Juga: Digugat Novanto di Praperadilan, KPK Siapkan Berkas Satu Minggu
"Hari ini social drama ini hanya menunjukkan bahwa sebenarnya mengingatkan kita semua walaupun kita sudah paham betul, marilah kita sama-sama antara lingkungan di rumah, di luaran, dan di sekolah itu harus satu supaya dia ketemu seorang pemimpin suatu saat bangsa Indonesia itu orang yang berintegritas yang tidak kepengaruh di mana pun dia berada," jelasnya.
Dalam drama sosial ini, anak akan lebih banyak diajak berdiskusi dan diberikan kesempatan untuk bertanya terkait perilaku yang baik atau buruk dan bisa menimbulkan kebiasaan yang akan mempengaruhi integritas anak di masa mendatang.
Saut mengatakan beberapa perilaku yang bisa menjadi contoh cikal bakal tindakan korupsi karena tidak menaati peraturan yang ada.
"Mau di kerjaan, di sekolahnya, di pasar dan seterusnya. Yang kita sebut tadi contohnya, speeding di jalan tol, buang sampah sembarangan, itu kan dia di rumah tertib, di sekolah tertib, tapi di luaran nggak," tuturnya.
Lalu, berbeda dengan Festival Anak Jujur tahun lalu yang mengundang anak-anak setingkat PAUD, festival tahun ini KPK akan mengundang anak yang akan memasuki fase remaja.
"Jadi festival anak jujur yang kali ini kan kita mau mengingatkan kembali lagi bahwa sebenarnya rumah, lingkungan, dan sekolah itu tidak boleh terpisah. Memang yang hari ini kita sasar itu yang (tingkat) SMP ke atas, sebelumnya kan itu yang di bawah, PAUD," ucapnya.
Baca Juga: Ada Kasus Suap di Provinsi Jambi, KPK Geledah Kantor Zumi Zola
Saut menyimpulkan, penanaman nilai anti korupsi harus diterapkan dan berjalan beriringan di berbagai tempat, baik di dalam rumah, lingkungan sekitar, maupun lingkungan sekolah. Hal ini menjadi komponen utama.
"Ini yang jadi satu konsen KPK ke depan. Kita harus terus sama-sama mengingatkan tiga komponen tadi, kira-kira gitu ya," tutupnya. (Handita Fajaresta)