Ketua DPP Partai Golkar Zainudin Amali yakin Presiden Joko Widodo tidak ikut campur dengan urusan internal Partai Golkar.
"Tidak ada (intervensi). Saya meyakini bahwa presiden membiarkan partai-partai menyelesaikan urusannya sendiri secara independen tanpa intervensi dari pemerintah," kata Zainudin di gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Sebanyak 14 ketua DPD Partai Golkar tingkat provinsi, termasuk sejumlah elite Golkar, tadi pagi menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat. Di antaranya Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang tak jadi dicalonkan Golkar menjadi calon gubernur Jawa Barat tahun 2018, kemudian Airlangga Hartarto -- Menteri Perindustrian -- yang disebut-sebut akan menjadi ketua umum Golkar.
Zainudin mengatakan wajar saja Presiden Jokowi menerima kunjungan kader partai.
"Jadi konteks pertemuan pagi ini di Istana Bogor adalah seorang presiden, seorang kepala negara menerima perwakilan masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat secara kebetulan berlatar belakangan pimpinan Partai Golkar daerah-daerah," katanya.
Zainudin menduga isu musyawarah nasional luar biasa dengan agenda mengganti Setya Novanto tak dibahas dalam pertemuan di Istana Bogor.
"Saya kira tidak ya. Saya memahami bahwa bapak Presiden sangat tahu persis aturan dan beliau menyerahkan urusan internal partai politik manapun kepada partai itu sendiri. Jadi kalau soal diterima, saya kira itu pandangan saya sebagai tokoh masyarakat, sebagai presiden bisa menerima siapa saja," kata Zainudin.
"Tidak ada (intervensi). Saya meyakini bahwa presiden membiarkan partai-partai menyelesaikan urusannya sendiri secara independen tanpa intervensi dari pemerintah," kata Zainudin di gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Sebanyak 14 ketua DPD Partai Golkar tingkat provinsi, termasuk sejumlah elite Golkar, tadi pagi menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat. Di antaranya Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang tak jadi dicalonkan Golkar menjadi calon gubernur Jawa Barat tahun 2018, kemudian Airlangga Hartarto -- Menteri Perindustrian -- yang disebut-sebut akan menjadi ketua umum Golkar.
Zainudin mengatakan wajar saja Presiden Jokowi menerima kunjungan kader partai.
"Jadi konteks pertemuan pagi ini di Istana Bogor adalah seorang presiden, seorang kepala negara menerima perwakilan masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat secara kebetulan berlatar belakangan pimpinan Partai Golkar daerah-daerah," katanya.
Zainudin menduga isu musyawarah nasional luar biasa dengan agenda mengganti Setya Novanto tak dibahas dalam pertemuan di Istana Bogor.
"Saya kira tidak ya. Saya memahami bahwa bapak Presiden sangat tahu persis aturan dan beliau menyerahkan urusan internal partai politik manapun kepada partai itu sendiri. Jadi kalau soal diterima, saya kira itu pandangan saya sebagai tokoh masyarakat, sebagai presiden bisa menerima siapa saja," kata Zainudin.