‘Benar-benar mengerikan’
“Kami benar-benar terkejut seorang Presiden Amerika Serikat me-retweet cuitan Jayda Fransen yang merupakan anggota kelompok sayap kanan Britain First,” kata Tell MAMA.
“Kejadian ini menunjukkan bagaimana ekstremisme sudah menjadi mainstream,” tambah kelompok itu.
Anggota parlemen Inggris, Caroline Lucas, menuduh Trump telah me-retweet seorang “terpidana fasis Inggris” dan meminta Perdana Menteri Theresa May untuk mengutuk unggahan tersebut.
Baca Juga: Dicari! Partner BMW untuk Kembangkan Mobil Listrik Kecil
Sementara itu, Perdana Meteri Theresa May berkata, tindakan presiden AS ini sangat “salah”.
“Adalah hal yang salah bagi seorang Presiden untuk melakukan hal seperti ini,” juru bicara resmi May mengutip.
Brendan Cox, duda dari anggota parlemen Inggris Jo Cox yang tewas terbunuh karena kejahatan sayap kanan, juga bereaksi.
“Trump telah melegitimasi gerakan sayap kanan di negaranya sendiri, sekarang dia mencoba melakukannya di negara kita.”
“Menyebarkan kebencian memiliki konsekuensi besar dan Presiden harus malu pada dirinya sendiri.”
Baca Juga: Polisi akan Panggil Pengacara Novanto Soal Pistol
Teroris sayap kanan, Thomas Mair, meneriakknya “Britain First” sebelum membunuh Jo Cox selama masa referendum Uni Eropa pada 2016.