Suara.com - Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menegaskan siap memimpin Partai Golkar. Hal itu disampaikan Idrus sebagi wujud nyata dari komitmennya yang ingin membesarkan partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Selama ini komitmen saya besarkan Golkar sudah saya buktikan, saya katakan bahwa berpartai adalah panggilan perjuangan ideologi, maka ya apapun. Kalau itu dikehendaki oleh seluruh keluarga besar Golkar, utamanya para pimpinan propinsi, kabupaten dan kota juga ridho Tuhan, maka tentu saya siap," kata Idrus di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Idrus mengatakan siap melanjutkan semua program dan agenda yang sudah ada masa kepemimpinan Setya Novanto. Apalagi kata Idrus pada saat melanjutkan sisa masa jabatan Novanto agenda politiknya begitu besar.
"Katakanlah satu setengah tahun, tapi ketika menghadapi agenda politik besar Pileg, Pilpres tinggal 16 bulan. Namanya lanjutkan berarti seluruh program dan kegiatan dan urusan yang ada harus kita efektifkan sedemikian rupa untuk lakukan gerakan-gerakan yang ada," katanya.
Baca Juga: Analis: Calon Golkar di Pilkada 2018 Terpengaruh Kasus Setnov
Selain Idrus sejumlah kader Golkar lainnya disebut-sebut siap bersaing pada Musyawarah Nasional Luar Biasa jika jadi dilaksankan. Ada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Aziz Syamsudin, dan Nurdin Halid.
Novanto sudah jadi tersangka dan ditahan KPK karena diduga terlibat kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP tahun 2011-2012. Novanto diduga bersama-sama dengan Anang Sugiana Sudihardjo, Andi Agustinus, Irman, dan Sugiharto merugikan negara hingga Rp2,3 triliun dari total nilai proyek Rp5,9 triliun.
Meski sudah ditahan, Novanto enggan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Golkar. Bahkan Novanto meminta agar tidak menggantikan posisinya dengan mengirim aurat yang ditulisnya di Rumah Tahanan Klas I Jakarta Timur Cabang Rutan KPK. Selain itu, Novanto juga enggan mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR.