Suara.com - Sebagian dana hibah dicoret dan sebagian nilainya dipangkas dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2018. Menurut Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga kebijakan DPRD mengubah postur anggaran sudah didasarkan pada pertimbangan rasional.
"Pertimbangannya tentu teman-teman di DPRD punya pertimbangan yang sangat rasional dan kita apresiasi," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Rabu (29/11/2017)
Dana yang dicoret yaitu yang tadinya akan dialokasikan untuk Paguyuban Wardatama Jaya sebesar Rp2,1 miliar, Yayasan Pensiunan Provinsi Jakarta senilai Rp739 juta, dan hibah untuk kegiatan perwakilan DPD Provinsi Jakarta Rp1,5 miliar, dana perbaikan kolam ikan di DPRD sebesar Rp620 juta.
Dana hibah untuk Laskar Merah Putih dikurangi menjadi Rp100 juta, dari sebelumnya Rp500 juta. Anggaran kunjungan kerja komisi DPRD yang diusulkan sekitar 107 miliar, dipangkas Rp43.015.832 680, menjadi sekitar Rp67 miliar.
Sandiaga mengatakan APBD tahun depan difokuskan untuk masyarakat yang selama ini belum tersentuh pembangunan dan mendorong penataan kampung-kampung serta menciptakan lapangan kerja dan mendorong gerakan ekonomi kerakyatan.
"Anggaran ini juga berfokus pada biaya hidup yang terjangkau di DKI, rumah transportasi dan kegiatan tanggulangi banjir. Dan fokus pada kaum difabel dan buruh. Dengan ini kami yakin ada tema-tema yang penting. 2018 ini kolaborasi pemerintah dulu dan kini," kata dia.
"Kalau menurut saya lapangan kerja, OK OCE yang 82 Miliar itu begitu bisa dipakai, sekarang sih sudah mulai jalan di beberapa kecamatan sudah jalan pelatihannya. Jangka panjangnya secara fundamental saya ingin investasi-investasi," Sandiaga menambahkan.