Politisi Gerindra Tuduh Ada Korupsi di BPJS Kesehatan

Rabu, 29 November 2017 | 15:17 WIB
Politisi Gerindra Tuduh Ada Korupsi di BPJS Kesehatan
Pelayanan dan pendaftaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan di Jakarta, Senin (27/11).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Partai Gerindra Arief Puyono mencurigai ada korupsi di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Itu disampaikan Arief menyusul ada wacana dari BPJS yang tidak akan menanggung pembiayaan 8 jenis penyakit tidak menular karena defisit anggaran.

"Kalau saya sih nggak percaya BPJS defisit, jangan-jangan ini ada korupsi banyak, karena ada penyimpangan," kata Arief saat dihubungi, Rabu (29/11/2017).

Arief mengatakan defisit yang dialami oleh BPJS karena penyimpangan yang dilakukan oleh BPJS sendiri. Arief mencontohkan penyimpangan tersebut seperti penggunaan kartu BPJS yang sebenarnya tidak sakit tapi dibuat seolah-olah sakit oleh rumah sakit. Dia menduga rumah sakit bekerjasama dengan BPJS.

"Karena itu saya ingin meminta KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Pemeriksa Keuangann) untuk periksa," kata Arief.

Baca Juga: Kini Urus BPJS Kesehatan Bisa Lewat Aplikasi, Asyik!

Arief mengatakan BPJS tidak menanggung biaya terhadap delapan jenis penyakit tersebut sebagai bentuk pelanggaran terhadap Undang-Undang. Dia bahkan membandingkan kinerja BPJS dengan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

"BPJS adalah badan penyelenggara jaminan kesehatan ya, artinya setelah dipegang BPJS kinerjanya buruk dan banyak yang tidak dicover,ini kan aneh. Ketika jamannya Jamsostek, justru semua di cover," kata Arief.

Arief juga menyinggung program Presiden Joko Widodo yang sudah membuat dan membagikan Kartu Indonesia Sehat.

"Nah katanya kan Pak Jokowi sudah bikin Kartu Indonesia Sehat, ya harus sehat semualah. Kalau misalkan yang kena itu orang tidak mampu, ya mereka tinggal berdoa saja supaya nggak mati," katanya.

Sebelumnya dikabarkan BPJS tidak akan menanggung pembiayaan delapan penyakit tidak menular. Delapan penyakit tersebut
penyakit jantung, kanker, gagal ginjal, stroke, thalasemia, sirosis hati, leukimia, dan hemofilia. Dengan demikian, apabila wacana tersebut terjadi, maka pasien akan menanggung sendiri pembiayaan pengobatan terhadap delapan penyakit tersebut.

Baca Juga: Kisah Seorang Ibu Tak Bisa Bedakan BPJS dengan GPS

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI