Wartawan Suara.com menemui ibu R di kontrakan lantai dua Jalan Pesing Gadog, RT 8, RW 6, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (29/11/2017).
Hari-hari ini, R memang sedang dikejar-kejar wartawan desk metropolitan. Gara-gara suaminya, RBT (32), berurusan dengan pihak berwajib.
RBT dijerat dengan Pasal 41 ayat 1 dan 3 juncto Pasal 76 huruf E Undang-Undang Perlindungan Anak nomor 23 Tahun 2002 dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara. Dia melakukan pelecehan seksual terhadap kedua putrinya, LP (16) dan L (14).
RBT, R, LP, dan L tinggal dalam satu kamar sempit. Setiap hari, selama bertahun-tahun.
RBT punya pekerjaan di sebuah toko di Glodok, Jakarta Barat. Sedangkan R pekerjaannya serabutan, kadang menjadi tukang cuci pakaian.
R baru mau bercerita setelah beberapa menit. Itu juga seperlunya saja. Wawancara dilakukan dengan berdiri saja. Dia tidak bisa berlama-lama melayani wartawan. Kasus yang menimpa kedua putrinya benar-benar menjadi pukulan telak.
Betapa tidak. Tulang punggung keluarga yang selama ini terlihat baik-baik saja ternyata begitu kelakuannya.
"Ya, pulang jam tujuh malam, selalu tepat waktu. Nggak ada yang aneh - aneh tingkah laku dia (RBT), kalau pulang kerja," ujar R.
Hari-hari ini, R memang sedang dikejar-kejar wartawan desk metropolitan. Gara-gara suaminya, RBT (32), berurusan dengan pihak berwajib.
RBT dijerat dengan Pasal 41 ayat 1 dan 3 juncto Pasal 76 huruf E Undang-Undang Perlindungan Anak nomor 23 Tahun 2002 dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara. Dia melakukan pelecehan seksual terhadap kedua putrinya, LP (16) dan L (14).
RBT, R, LP, dan L tinggal dalam satu kamar sempit. Setiap hari, selama bertahun-tahun.
RBT punya pekerjaan di sebuah toko di Glodok, Jakarta Barat. Sedangkan R pekerjaannya serabutan, kadang menjadi tukang cuci pakaian.
R baru mau bercerita setelah beberapa menit. Itu juga seperlunya saja. Wawancara dilakukan dengan berdiri saja. Dia tidak bisa berlama-lama melayani wartawan. Kasus yang menimpa kedua putrinya benar-benar menjadi pukulan telak.
Betapa tidak. Tulang punggung keluarga yang selama ini terlihat baik-baik saja ternyata begitu kelakuannya.
"Ya, pulang jam tujuh malam, selalu tepat waktu. Nggak ada yang aneh - aneh tingkah laku dia (RBT), kalau pulang kerja," ujar R.
Kalau lagi libur, RBT sering membantu R. Misalnya membersihkan kamar, mencuci.
"Kalau libur suka di rumah kumpul sama keluarga. Bantu - bantu beres - beres pekerjaan rumah," kata R.
RBT membaur dengan warga sekitar rumah kontrakan. Dia tak punya catatan buruk di sana.
"Suami saya disini baik, suka ngobrol sopan kok nggak ada suka cekcok sama warga juga," ujar R.
Kembali ke kasus pelecehan seksual yang membikin R pusing tujuh keliling. Sebenarnya R pernah menaruh curiga. Itu terjadi sudah lama.
Suatu malam, R melihat tali kutang putri sulungnya copot. R menanyakan itu kepada RBT. RBT bilang tidak tahu menahu.
"Pas bangun tidur lihat tali BH anak saya copot. Saya tanya ke dia (RBT) nggak ngaku dia malah bilang 'Dia nggak pakai BH kali kalau tidur.' Kan anak saya kalau tidur selalu pakai BH," ujar R.
Sampai akhirnya kepalsuan suami terungkap. Minggu (26/11/2017), kemarin, putrinya menceritakan semuanya.
R teringat suatu hari suaminya mengajak LP ke salah satu hotel di Jakarta Utara. Untuk mengelabuhi, RBT bilang ke sana untuk kondangan.
"Ya saya tahunya dia (RBT) sendiri kalau pergi nggak pernah ajak anak saya," katanya.
Di hotel itu, LP nyaris dikerjai ayahnya yang bejat. LP berhasil menakut-nakuti akan melaporkannya ke ibunda.
"Tapi saya tahu dari anak saya dibawa ke hotel, tapi nggak jadi disetubuhi. Itu anak saya ancam akan ngadu ke saya," ujar R.
"Pas bangun tidur lihat tali BH anak saya copot. Saya tanya ke dia (RBT) nggak ngaku dia malah bilang 'Dia nggak pakai BH kali kalau tidur.' Kan anak saya kalau tidur selalu pakai BH," ujar R.
Sampai akhirnya kepalsuan suami terungkap. Minggu (26/11/2017), kemarin, putrinya menceritakan semuanya.
R teringat suatu hari suaminya mengajak LP ke salah satu hotel di Jakarta Utara. Untuk mengelabuhi, RBT bilang ke sana untuk kondangan.
"Ya saya tahunya dia (RBT) sendiri kalau pergi nggak pernah ajak anak saya," katanya.
Di hotel itu, LP nyaris dikerjai ayahnya yang bejat. LP berhasil menakut-nakuti akan melaporkannya ke ibunda.
"Tapi saya tahu dari anak saya dibawa ke hotel, tapi nggak jadi disetubuhi. Itu anak saya ancam akan ngadu ke saya," ujar R.
Perasaan R kini tak menentu.
"Perasaan saya sekarang campur aduk nggak tahu bagaimana ini. Satu sisi dia baik orangnya. Tapi kok bisa dia sampai nekat gitu. Ya saya lebih jaga perasaan anak saya dan nasib anak saya di masa depan," ujar R.
"Saya pasrah saja. Sekarang semua saya serahin ke polisi untuk kasus suami saya," R menambahkan.
"Perasaan saya sekarang campur aduk nggak tahu bagaimana ini. Satu sisi dia baik orangnya. Tapi kok bisa dia sampai nekat gitu. Ya saya lebih jaga perasaan anak saya dan nasib anak saya di masa depan," ujar R.
"Saya pasrah saja. Sekarang semua saya serahin ke polisi untuk kasus suami saya," R menambahkan.