Bondan 'Maknyus', Jurnalis Investigatif Pembongkar Skandal Emas

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 29 November 2017 | 13:09 WIB
Bondan 'Maknyus', Jurnalis Investigatif Pembongkar Skandal Emas
Bondan Winarno (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Karenanya, Bondan memutuskan untuk tak memercayai klaim Michael dibunuh maupun bunuh diri.  Ia lantas melanjutkan investigasinya untuk membuktikan hipotesisnya: Michael memalsukan kematiannya untuk lepas dari jerat hukum setelah mendapat banyak keuntungan, karena tambangnya di Busang tidak ada emas.

"Mungkinkah Michael bunuh diri? Dengan empat istri, gaji besar, serta opsi saham di tangannya—sebagian sudah dicairkan—yang menurut majalah The Fear Eastern Economic Review bernilai sedikitnya USD4,8 juta. Skenario bunuh diri adalah skenario yang paling lemah. Tetapi, berdasarkan surat-surat berupa pesan-pesan terakhir yang tak diragukan keotentikannya, justru skenario pembunuhan menjadi paling lemah. Tinggal lagi skenario pemalsuan kematian yang masih mengandung banyak loose ends, sekalipun masih punya kemungkinan yang baik," tulisnya pada halaman 107.

Bondan mengakui hipotesis mengenai "kematian palsu" Michael itu berangkat dari fakta bahwa mayat pengusaha tersebut sebenarnya bukan kali pertama ditemukan oleh Tim SAR.

Baca Juga: Jasa Marga: Progress Jalan Tol Batang-Semarang Capai 59,63 Persen

Mayat Michael kali pertama ditemukan oleh seorang karyawan Bre-X bernama Martinus yang ikut melakukan pencarian dengan Tim SAR. Sesaat sebelum menemukan mayat itu, Martinus memisahkan diri dari tim SAR.

Mayat itu juga sulit dikenali. Dokter Umar yang mengautopsi mengatakan, mereka hanya bisa mengidentifikasi mayat itu adalah Michael berdasarkan ciri pakaian dan gambaran umum tubuh mayat yang merujuk pada pernyataan orang-orang dekat.

"Penemuan jenazah itu sendiri, dalam waktu yang relatif singkat, sebenarnya dapat pula dipertanyakan sebagai bahan kecurigaan. Begitu mudahnyakah menemukan sesosok mayat di tengah rimba belantara Kalimantan yang terkenal lebat itu?" tulis Bondan, yang diakuinya menjadi dasar ia melakukan investigasi.

Bondan lantas mengumpulkan banyak bahan dokumentasi mengenai sosok De Guzman. Salah satu fakta yang ia dapatkan adalah, Michael memakai gigi palsu pada rahang atas depan.

Namun, Dokter Umar saat diwawancarai Bondan mengatakan tak ditemukan gigi palsu pada jenazah tersebut.

Baca Juga: Keluarga Mulai Berdatangan Melayat Bondan Winarno

Tak hanya itu, Bondan berhasil menemukan Sumber di bagian autopsi yang memperkuat kecurigaannya. Menurut Sumber itu, seseorang yang jatuh dari ketinggian 800 kaki tak mungkin ditemukan dalam posisi tertelungkup dan memunyai ciri traumatis seperti mayat Michael. Ciri traumatis pada mayat Michael lazim ditemukan pada orang yang jatuh dari pohon kelapa.

Kecurigaan Bondan semakin menguat. Ia lantas mengunjungi kompleks pemakaman La Funeria Paz, Filipina, tempat mayat Michael dikebumikan.

Saat dikunjunginya, tak ada bunga di atas makam layaknya penghormatan bagi orang yang baru meninggal. Tak pula ada sisa lilin seperti yang terlihat di makam-makam sekompleksnya.

Penjaga makam tersebut mengungkapkan kepada Bondan, sejak tiga pekan dimakamkan, tak ada satu pun orang yang berziarah ke makam Michael.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI