Empat hari peristiwa itu, Tim SAR mengevakuasi mayat Michael tertelungkup di dekat rawa petak 85 areal penebangan hutan PT Sumalindo Grup.
Bondan tidak langsung memercayai Michael mati dibunuh seperti diberitakan media-media, yang mengutip pernyataan-pernyataan pihak otoritatif.
Menurutnya, seseorang yang dibunuh, kecil kemungkinan sempat menuliskan sejumlah surat berisi pesan-pesan terperinci.
"Bagaimana mungkin seorang yang dibunuh bisa menulis surat-surat berisi pesan-pesan yang begitu rinci," tulis Bondan pada halaman 131 bukunya.
Baca Juga: Jasa Marga: Progress Jalan Tol Batang-Semarang Capai 59,63 Persen
Kecurigaan Bondan bukan tanpa bukti kuat. Michael meninggalkan surat kepada dua Financial Controller PT Bre-X, yakni Bernhard Laode dan John Felderhof. Dalam satu surat yang ditujukan kepada Laode, Michael meminta rekannya menyampaikan pesan kepada istrinya, Teresa, agar jenazahnya kelak dikremasi di Manila.
Michael de Guzman
Sementara isi surat Michael kepada Delderhof berisi pesan-pesan dirinya mau bunuh diri, karena tak tahan menderita penyakit Hepatitis B.
"Sorry I have to leave. I cannot think of myself a carrier of hepatitis B. I cannot jeopardize your life. God bless you all. No more stomach pains! No more back pains!" tulis Michael dan dikutip Bondan pada halaman 91 bukunya.
Baca Juga: Keluarga Mulai Berdatangan Melayat Bondan Winarno
Bondan mendapat konfirmasi bahwa Michael memunyai riwayat penyakit Hepatitis B. Hal itu dikonfirmasi oleh 2 dari 4 istri Michael, yakni Susani Mawengkang dan Lilis. Tapi, dalam catatan medis yang didapat Bondan, tak ditemukan adanya jejak rekam hepatitis B ataupun lever seperti dikeluhkan Michael.
Bondan langsung mengonfirmasi mengenai kemungkinan Michael de Guzman memunyai kecenderungan bunuh diri kepada adik pengusaha itu, yakni Jojo de Guzman di Filipina.
Ia mendapat pengakuan mengejutkan dari Jojo. Sang adik mengatakan kepada Bondan, dirinya sangat menyangsikan bunuh diri kakaknya.
“Saya sangat menyangsikan pernyataan yang menyatakan bahwa abang saya bunuh diri. Buat apa dia bunuh diri? Dia tak punya alasan untuk bunuh diri. Di punya keluarga yang menyenangkan dengan enam orang anak yang manis. Dia juga punya pekerjaan yang baik. He was on top of the world,” kata Jojo seperti dituliskan Bondan di halaman 107 bukunya.