Longsor Yogyakarta, Mayat Nenek Ditemukan dalam Posisi Peluk Cucu

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 29 November 2017 | 07:51 WIB
Longsor Yogyakarta, Mayat Nenek Ditemukan dalam Posisi Peluk Cucu
ILUSTRASI - Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Senin (3/4).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak dua korban bencana tanah longsor di Kampung Jlagran, Pringgokusuman, Gedongteten, Kota Yogyakarta, berhasil dievakuasi. Sementara satu korban lainnya masih tertimbun material talud Sungai Winongo.

Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY Wahyu Pristiawan di lokasi kejadian, Selasa (28/11/2017) malam, mengatakan dua korban yang berhasil dievakuasi adalah Ambar dan Aurora.

Ambar, perempuan berusia 40 tahun, adalah nenek kandung dari Aurora yang masih berusia 3 bulan. Ketika ditemukan, keduanya sudah meninggal dunia dalam posisi sang nenek memeluk cucu.

"Saat ditemukan, almarhumah Ambar posisinya sedang meringkuk seperti sujud sembari memeluk Aurora. Tampak melindungi cucunya," kata Wahyu, seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Mau Revisi Terjemahan Alquran, Kemenag Tampung Aspirasi Publik

Ia menjelaskan, Ambar dan Aurora ditemukan di satu kamar rumahnya. Kekinian, jenazah keduanya sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Sardjito.

Sementara satu korban lain yang belum bisa dievakuasi bernama Barjono (70), yang merupakan suami Ambar.

Ia mengatakan, proses evakuasi Barjono terpaksa dihentikan pukul 19.30 WIB disebabkan kondisi keamanan di lokasi kejadian.

"Ada kendala faktor keamanan saja. Kami putuskan untuk dihentikan dan dilanjutkan Rabu (29/11) pagi," terangnya.

Ia menuturkan, kondisi di sekitar lokasi kejadian berpotensi terjadi longsoran berikutnya karena hujan lebat diperkirakan masih akan mengguyur Yogyakarta dan sekitarnya.

Baca Juga: Perempuan Ini Dikirimi Ayahnya yang Meninggal Bunga Ultah

Menurut dia, tidak jauh dari lokasi kejadian yang berlokasi di pinggir Sungai Winongo itu, terdapat satu pohon melinjo yang berpotensi roboh sehingga membahayakan tim dalam mengevakuasi korban. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI