Arie menjelaskan berdasarkan pengamatan meteorologi dari VAAC, semburan abu gunung telah mencapai sekitar 25 ribu kaki bergerak ke arah selatan-barat daya dengan kecepatan 15 knots dan masih mengarah ke Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Prakiraan arah angin, lanjut Arie, dari BMKG pada ketinggian atau level mencapai sekitar 3.000 meter arah barat laut-timur, ketinggian 5000 meter barat laut-timur laut dan ketinggian 24.000 utara-timur laut.
"Dari laporan pilot pada ketinggian 2.000 hibgga 4.000 kaki masih ditemui adanya abu di ruang udara dengan arah angin ke barat daya," ungkapnya.
Meski hasil "paper test" atau pengujian sebaran abu gunung di bandara masih nihil, Arie mengatakan dengan pertimbangan ruang udara di sekitar bandara masih tertutup oleh sebaran abu maka bandara ditutup.
Pihak berwenang telah menerbitkan surat peringatan penutupan bandara kepada pelaku penerbangan dan pilot di seluruh dunia atau "notice to airman" (notam) dengan nomor A-4298/17.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup sejak Senin (27/11) ketika erupsi signifikan gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu. Ratusan penerbangan baik domestik dan internasional batal berangkat akibat penutupan bandara tersebut.