Diselidiki Kasus Korupsi, Pejabat Tinggi Militer Cina Bunuh Diri

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 29 November 2017 | 04:44 WIB
Diselidiki Kasus Korupsi, Pejabat Tinggi Militer Cina Bunuh Diri
Ilustrasi gantung diri (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pejabat tinggi militer Cina yang tengah dalam penyelidikan kasus korupsi melakukan bunuh diri. Demikian laporan dari kantor berita pemerintah Cina, Xinhua, pada Selasa (28/11/2017).

Zhang Yang, mantan anggota Komisi Militer Pusat (CMC), yang memiliki kedudukan kuat, sedang diselidiki dalam hal hubungan dengan mantan jenderal Guo Boxiong dan Xu Caihou.

Penyelidikan tersebut memastikan Zhang Yang melanggar disiplin, dicurigai memberi dan menerima suap dan sejumlah besar hartanya tidak memiliki asal usul jelas, kata Xinhua, mengutip komisi tersebut.

"Pada petang 23 November, Zhang Yang menggantung dirinya di rumah," demikian laporan Xinhua.

Baca Juga: Anies, Sandi dan Anggota TGUPP akan Berbagi Ruangan Bersama

Zhang, yang merupakan direktur Departemen Pekerjaan Politik militer, tengah menjalani penyelidikan, namun pemerintah belum mengumumkannya.

Militer Cina, yang terbesar di dunia dan saat ini menjalani kampanye modernisasi yang ambisius, telah menjadi fokus penting kampanye Presiden Xi Jinping melawan korupsi sejak dia berkuasa lima tahun lalu.

Perwira aktif dan pensiunan mengatakan korupsi di angkatan bersenjata begitu meluas sehingga bisa merusak kemampuan Cina untuk berperang.

Puluhan petugas telah diselidiki dan dipenjara, termasuk Xu dan Guo, keduanya mantan wakil ketua komisi tersebut, yang dipimpin oleh Xi.

Guo dipenjara seumur hidup tahun lalu. Xu meninggal karena kanker pada tahun 2015 sebelum ia bisa diadili.

Baca Juga: Anies Buat Pergub TGUPP, Jumlahnya 73 Orang

Tanggapan Kementerian Pertahanan dan laman resmi militer mengatakan CMC pada 28 Agustus memutuskan menyelidiki Zhang, yang dinilai kehilangan garis dasar moralnya dan menggunakan bunuh diri sebagai sarana untuk lolos dari hukuman dari partai dan negara sebagai tindakan sangat keji.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI